Brilio.net - Argumentasi adalah garis penalaran yang dirancang untuk membuktikan suatu hal. Argumen bisa dibuat secara sederhana, diungkapkan dalam beberapa baris, atau dibuat dengan sangat kompleks.

Terlepas dari panjang dan kompleksitasnya, semua argumen memiliki kerangka dasar yang sama: penulis menyatakan beberapa ide sentral, dan kemudian menyajikan bukti pendukung, meletakkannya dalam pola yang logis.

Argumentasi adalah pendapat yang didukung oleh fakta. Penulis menyebut opini sebagai klaim dan fakta sebagai bukti. Klaim tersebut dengan jelas menyatakan sikap tentang suatu topik atau masalah.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (11/3) berikut ulasan tentang argumentasi, ciri dan strukturnya.

Fakta yang disajikan untuk membuktikan klaim ini dapat mencakup alasan, statistik, fakta yang dikonfirmasi, penelitian ahli dan, dalam beberapa kasus, dapat diambil dari pengalaman pribadi.

Agar klaim menjadi persuasif, penulis argumen harus mendukungnya dengan bukti paling efektif yang berasal dari berbagai sumber yang kredibel. Sumber yang dapat dipercaya bisa berasal dari situs web, laporan, dan artikel yang dikembangkan oleh para ahli di suatu bidang.

Dalam beberapa kasus, jurnalis investigasi juga dapat dianggap sebagai sumber yang kredibel jika penelitian mereka sendiri didasarkan pada sumber yang kredibel.

Pengertian Argumentasi

argumentasi © pixabay.com

foto: Ilustrasi/pixabay.com

Argumentasi adalah turunan dari verba to argue (Bahasa Inggris) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan dan meyakinkan pembaca. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.

Sedangkan menurut Merriam-Webster, argumentasi adalah serangkaian alasan, pernyataan, atau fakta yang koheren, yang dimaksudkan untuk mendukung atau menetapkan suatu sudut pandang.

Kemudian menurut Keraf (1997), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, sehingga mereka percaya, dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

Dengan beberapa pengertian tersebut, kita bisa tahu bahwa paragraf argumentasi memiliki tujuan untuk menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan itu benar, penulis akan menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang dapat mendukung dan sulit dibantah.

Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan menggunakan pola sebab-akibat, yaitu dengan menyampaikan terlebih dahulu sebabnya, kemudian diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, pola sebab-akibat juga dapat diubah menjadi akibat-sebab, dengan cara menyampaikan terlebih dahulu akibatnya kemudian mencari sebabnya.

Struktur Argumentasi

argumentasi © pixabay.com

foto: Ilustrasi/pixabay.com

- Pendahuluan, yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.

- Tubuh argumen, yang ditujukan untuk membuktikan kebenaran yang disampaikan dalam argumen. Kebenaran yang disajikan dalam tubuh argumen harus dianalisis, disusun dan disajikan melalui observasi, eksperimen, penyusun fakta dan cara pikir yang logis.

- Kesimpulan atau ringkasan, yang bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.

Ciri-ciri Argumentasi

argumentasi © pixabay.com

foto: Ilustrasi/pixabay.com

- Menjelaskan pendapat untuk meyakinkan pembaca
- Memiliki fakta sebagai pembuktian yang disajikan dalam bentuk gambar, grafik, dan lain-lain
- Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian
- Penutup berisi kesimpulan
- Penjelasan dalam argumentasi disampaikan secara logis
- Bersifat nonfiksi /ilmiah

Langkah-langkah membuat argumentasi

1. Tentukan topik pendapat yang dapat dikembangkan
2. Menentukan tujuan berargumentasi
3. Menyusun kerangka paragraf yang akan dibuat berdasar topik dan tujuan berargumentasi
4. Mencari fakta, data, informasi, serta bukti yang dibutuhkan dan sesuai dengan kerangka argumentasi yang telah dibuat
5. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf argumentasi

Komponen Argumentasi

argumentasi © pixabay.com

foto: Ilustrasi/pixabay.com

- Klaim atau pernyataan posisi, pendapat atau pandangan peneliti.
- Data atau fakta, untuk menunjuk pada fakta yang merupakan hasil dari penerapan metode dan teknik pengumpulan data tertentu. Selain itu, fakta atau data juga merupakan hasil analisis data dengan metode dan teknik tertentu.
- Warrant atau jaminan, untuk menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa pandangan dari para ahli yang mendukung pernyataan posisi penulis.
- Backing atau pendukung, yang menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa hasil-hasil penelitian terdahulu untuk memberikan dukungan pada komponen jaminan.
- Modal qualifier atau keterangan modalitas, yaitu peranti pemertajam pernyataan posisi. Dikatakan sebagai peranti pemertajam karena keterangan modalitas membatasi lingkup pernyataan posisi sehingga pernyataan posisi menjadi semakin spesifik.
- Rebuttal atau pengecualian atau bantahan, yang berupa pernyataan pengecualian yang akan sangat menentukan berlaku tidaknya pernyataan posisi terkait dengan kondisi tertentu.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Argumentasi

- Berpikir sehat, kritis, dan logis.
- Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
- Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
- Menggunakan bahasa yang baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah penafsiran.