akulturasi © pixabay.com foto: pixabay.com

Akulturasi budaya terjadi secara perlahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama, ada beberapa faktor yang dapat menjadi pendorong akulturasi. Berikut ini adalah faktor yang mendukung terjadinya proses akulturasi budaya:

1. Pendidikan yang maju
Salah satu faktor pendorong utama akulturasi yakni pendidikan yang maju. pendidikan yang maju dapat membuka wawasan masyarakat tentang budaya-budaya di luar budaya mereka saat ini. Pengenalan kepada budaya-budaya asing akan berakibat pada imajinasi memajukan peradaban untuk menjadi lebih kuat dalam menghadapi perkembangan zaman. Selain itu, pendidikan juga dapat menjadikan masyarakat lebih memahami dampak sosial dari budaya yang datang dari luar maupun budaya yang sudah ada di masyarakat.

2. Sikap dan perilaku saling menghargai budaya
Dalam upaya menciptakan hubungan baik dengan budaya lain, masyarakat perlu memiliki sikap dan perilaku saling menghargai terhadap budaya lain. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya akulturasi budaya. Masyarakat yang tidak memiliki sikap dan perilaku budaya akan sulit dipengaruhi budaya dari luar mereka. Hal itu dapat mengakibatkan rasa benci atau tidak suka antar budaya, sehingga tidak akan terwujud akulturasi budaya.

3. Toleransi Terhadap Budaya Lain
Setiap masyarakat dilahirkan dari sebuah latar belakang budaya yang berbeda-beda. Di tengah situasi tersebut, toleransi budaya memiliki peran penting untuk melahirkan akulturasi. Sikap toleransi membuat pertemuan dan percampuran budaya menjadi lebih mudah dan lancar. Hal itu dikarenakan toleransi menciptakan masyarakat terbuka, tanpa ada ketakutan kehilangan ciri khas dari budayanya sendiri.

4. Adanya masyarakat heterogen
Faktor pendorong tercepat akulturasi adalah masyarakat yang heterogen. Masyarakat heterogen dapat mempertemukan budaya yang berbeda-beda. Hal itu akan memudahkan individu yang satu dan individu lainnya untuk belajar berbagai macam budaya.

5. Berorientasi ke Masa Depan
Masa depan merupakan hal yang pasti akan dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki orientasi masa depan akan terbiasa dengan rencana dan kesiapan, sehingga mendorong masyarakat untuk selalu terbuka terhadap perkembangan budaya-budaya di luar mereka.

Kelima faktor tersebut merupakan faktor yang mendorong akulturasi budaya secara internal. Selain faktor internal, berikut beberapa faktor eksternal yang dapat mendorong terjadinya akulturasi budaya. Faktor eksternal ini terjadi dari luar kelompok atau individu, sehingga mereka harus melakukan akulturasi budaya.