Brilio.net - Mendengar kata Yogyakarta, yang terbayang pasti destinasi wisata yang seolah nggak ada habisnya. Provinsi yang kental budaya ini menyimpan banyak destinasi wisata menarik. Tak hanya keindahan Gunung Merapi dan sepanjang pesisir pantai selatan yang mampu membius pengunjungnya, tapi di Yogyakarta, tepatnya di Kabupaten Sleman, memiliki destinasi wisata baru yang nggak boleh dilewatkan.

Bertempat di Desa Wisata Gamplong, sebuah destinasi wisata baru sedang dikembangkan bernama Gamplong Studio Alam Sleman. Sekitar 16 kilometer dari Titik Nol Yogyakarta, Gamplong Studio Alam ini jadi sorotan banyak orang lantaran dijuluki 'Mini Hollywood'.

Julukan Mini Hollywood ini bukan tanpa alasan. Gamplong Studio sendiri merupakan lokasi yang dijadikan syuting film terbaru besutan Hanung Bramantyo, Sultan Agung The Untold Love Story. Mengambil setting abad ke-16 dan 17, lahan yang semula tanah kas milik desa disulap jadi kawasan Indonesia abad ke-16.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: brilio.net

Ditemui brilio.net, Selasa (6/3) usai acara Bincang-Bincang Santai dengan Mooryati Soedibyo, Sigit Tri Susanto, Kepala Desa Sumber Rahayu mengungkapkan, awal mula berdirinya Gamplong Studio Alam ini merupakan inisiasi dari pihak Mooryati Soedibyo, sosok 90 tahun pendiri produk kecantikan Mustika Ratu.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@gamplong_studio

Wanita di balik kontes kecantikan Puteri Indonesia ini berkeinginan memberikan kontribusi pada negara dengan membuat film bertema sejarah. Pihak Mooryati Soedibyo melalui Mooryati Soedibyo Cinema mengandeng sutradara Hanung Bramantyo untuk membuat film Sultan Agung The Untold Story.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: brilio.net

"Aku ingin menyumbangkan satu film untuk bangsa yang bisa memberikan pembelajaran mengenai pengembangan karakter, ada kepemimpinannya yang bisa diambil dari tokoh Sultan Agung," kata Mooryati Soedibyo saat Bincang-Bincang Santai di Gamplong Studio Alam.

Film Sultan Agung ini mengisahkan tentang perjuangan Sultan Agung yang hidup di abad ke-16. Pihak Hanung Bramantyo bersama tim dari Mooryati Soedibyo berusaha mencari lokasi yang sesuai untuk keperluan syuting. Terpilihlah desa wisata Gamplong yang sebelumnya dikenal sebagai pusat kerajinan tenun tradisional.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: brilio.net

David Handoko, Marketing Communication dari Mooryati Soedibyo Cinema mengungkapkan, setelah melakukan riset yang cukup panjang untuk mencari lokasi syuting yang pas, terpilihlah desa wisata Gamplong di Sleman, Yogyakarta. Kondisi Desa Gamplong yang masih asri dirasa pas untuk lokasi syuting film, sehingga dibangunlah studio ini.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: brilio.net

Lahan seluas 2 hektare itu disulap jadi kawasan Indonesia zaman dulu. Beberapa bangunan semi permanen didirikan seperti Gerbang Keraton Karta Kerajaan Mataram, Pendopo Alit Keraton Karta, Pendopo Ageng Keraton Karta, Benteng Holandia atau Batavia, Kawasan Kampung Mataram, dan Kampung Pecinan masa lampau.

Beberapa bangunan yang ada di Gamplong Studio Alam ini banyak menarik perhatian wisatawan baik dari masyarakat sekitar hingga luar daerah. Pihak Mooryati Soedibyo selaku pemilik studio ini mengungkapkan, usai selesainya proyek film Sultan Agung, pihaknya ingin menghibahkan studio alam kepada pemerintah daerah untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di Sleman.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: brilio.net

Gamplong Studio Alam ini dibangun mulai Oktober 2017 lalu. Meski baru, tapi antusias masyarakat terhadap keberadaan Gamplong Studio Alam ini dirasa bagus.

Tak sedikit orang yang merasa penasaran dengan lokasi syuting film Sultan Agung. Desa wisata gamplong ini pun makin ramai dikunjungi orang. Di sana mereka bisa berfoto selfie dengan latar bangunan abad ke-16.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: brilio.net

Sejak awal pembangunan, Gamplong studio alam ini diperuntukkan untuk umum. Namun demikian, untuk waktu tertentu dibatasi karena masih digunakan syuting film Sultan Agung. "Terbuka untuk umum selama tidak menganggu dengan proses syuting," lanjut Sigit.

studio gamplong © 2018 brilio.net

foto: brilio.net

Sigit mengingatkan kepada wisatawan yang hendak datang ke Studio Alam Gamplong untuk menjaga dan tidak merusak bangunan yang ada di sana. Sebab, saat ini sudah ada beberapa spot yang rusak karena ada tangan-tangan jahil.