Brilio.net - Saat ini telah banyak orang yang membangun bisnis. Mulai dari bisnis kuliner, fashion, kebutuhan sehari-hari, elektronik dan lain sebagainya. Tentunya bisnis dapat memberikan peluang pemasukan dalam segi finansial bagi setiap individu.

Dalam sebuah bisnis tentu akan ditemukan kondisi untung maupun rugi. Jika kerugian yang diterima banyak pasti ada kekeliruan baik dari segi penjualan, promosi dan lainnya. Namun, jika seseorang pandai mengelola bisnisnya tentu saja ia akan mendapatkan keuntungan atau target penjualan yang maksimal.

Bagi setiap pebisnis tentu saja perlu mencapai laba supaya mendapatkan keuntungan. Laba adalah angka yang dapat menunjukkan keuntungan penjualan. Biasanya ditemukan pada laporan laba rugi.

Laba menjadi salah satu faktor penting dalam setiap bisnis. Banyak bisnis yang rela mencari berbagai cara dan strategi supaya dapat meningkatkan laba mereka. Maka dari itu, memahami laba sangatlah penting sebelum memulai berbisnis.

Nah, brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber pada Jumat (4/3), berikut penjelasan mengenai pengertian laba, jenis, dan unsurnya.

1. Pengertian laba.

<img style=

foto: freepik.com

Laba didefinisikan dari beberapa ahli seperti di bawah ini.

a. Menurut Stice, dkk (2009:240) dalam jurnal yang diterbitkan di situs uajy, laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masik memiliki kekayaan yang sama dengan posisi awalnya.

b. Menurut Suwardjono (2010:464) dalam jurnal yang diterbitkan di situs uajy, laba merupakan imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa.

c. Menurut IAI dalam jurnal yang diterbitkan di situs uajy, tidak menerbitkan income dengan istilah laba, melainkan penghasilan. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian laporan Keuangan Paragraf 70(a) menyebutkan bahwa, penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu tahun periode akuntasi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

2. Jenis laba.

<img style=

foto: freepik.com

Laba atau penghasilan bersih dalam akuntasi memiliki empat jenis. Berikut penjelasan lengkapnya.

a. Laba kotor penjualan.

Laba kotor merupakan selisih dari harga pokok penjualan dan penjualan bersih.

b. Laba operasional.

Merupakan pengurangan penghasilan kotor penjualan dengan semua biaya administrasi, biaya penjualan, biaya produksi dan biaya operasional.

c. Laba sebelum pajak.

Laba ini sering disebut dengan Earning Before Tax (EBT) merupakan pendapatan secara keseluruhan perusahaan sebelum terkena potongan pajak.

d. Laba sesudah pajak.

Laba jenis ini diperoleh dari adanya laba kotor yang dikurangi oleh pajak, biaya operasional dan bunga.

3. Unsur laba.

<img style=

foto: freepik.com

Nah, setelah mengetahui jenis dari laba, maka penting juga untuk mengetahui unsur laba. Berikut ini penjelasan mengenai unsur laba.

a. Pendapatan.

Pendapatan atau revenue dalam laba dapat diartikan sebagai uang yang dihasilkan dari operasi bisnis normal, dihitung sebagai harga penjualan rata-rata kemudian dikalikan dengan jumlah unit yang terjual.

b. Beban.

Beban atau expense adalah biaya operasi yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Pengeluaran umum seperti halnya pembayaran pada pemasok, karyawan, sewa tempat, upah, dan penyusutan peralatan.

c. Biaya.

Biaya adalah uang kas perusahaan yang dipertaruhkan untuk memproduksi barang atau jasa dikemudian hari akan memberikan keuntungan.

d. Keuntungan.

Keuntungan atau gain adalah peningkatan umum dlaam nilai aset atau properti. Keuntungan umum mengacu pada perbedaan antara harga perolehan dan harga saat ini.

e. Kerugian.

Kerugian atau loss adalah aset yang dimiliki kehilangan nilainya dibandingkan dengan harga beli. Kerugian mengacu jika terjadi total pengeluaran termasuk pajak, biaya, bunga dan depresiasi melebihi pendapatan yang dihasilkan.