Jenis-jenis Kewirausahaan

arti kewirausahaan © pixabay.com

foto: pixabay.com

1. Kewirausahaan usaha kecil

Mayoritas bisnis adalah bisnis kecil. Orang-orang yang tertarik pada kewirausahaan bisnis kecil kemungkinan besar akan menghasilkan keuntungan yang mendukung keluarga mereka dan gaya hidup sederhana. Mereka tidak mencari keuntungan skala besar atau pendanaan ventura.

Kewirausahaan usaha kecil sering terjadi ketika seseorang memiliki dan menjalankan bisnisnya sendiri. Mereka biasanya mempekerjakan karyawan lokal dan anggota keluarga. Toko kelontong lokal, penata rambut, butik kecil, konsultan, dan tukang ledeng adalah bagian dari kategori kewirausahaan ini.

2. Kewirausahaan perusahaan besar

Kewirausahaan perusahaan besar adalah ketika sebuah perusahaan memiliki jumlah siklus hidup yang terbatas. Jenis kewirausahaan ini untuk profesional tingkat lanjut yang tahu bagaimana mempertahankan inovasi. Mereka sering menjadi bagian dari tim besar eksekutif tingkat-C.

Perusahaan besar seringkali menciptakan layanan dan produk baru berdasarkan preferensi konsumen untuk memenuhi permintaan pasar. Kewirausahaan usaha kecil dapat berubah menjadi wirausaha perusahaan besar ketika perusahaan berkembang pesat.

Ini juga bisa terjadi ketika sebuah perusahaan besar mengakuisisi mereka. Perusahaan seperti Microsoft, Google dan Disney adalah contoh dari jenis kewirausahaan ini.

3. Kewirausahaan startup yang skalabel

Kewirausahaan semacam ini adalah ketika pengusaha percaya bahwa perusahaan mereka dapat mengubah dunia. Mereka sering menerima dana dari pemodal ventura dan mempekerjakan karyawan khusus. Startup yang dapat diskalakan mencari hal-hal yang hilang di pasar dan menciptakan solusi untuk mereka.

Banyak dari jenis bisnis ini dimulai di Silicon Valley dan berfokus pada teknologi. Mereka mencari ekspansi yang cepat dan pengembalian keuntungan yang besar. Contoh startup scalable adalah Facebook, Instagram dan Uber.

4. Kewirausahaan sosial

Seorang wirausahawan yang ingin memecahkan masalah sosial dengan produk dan jasanya termasuk dalam kategori wirausaha ini. Tujuan utama mereka adalah membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Mereka tidak bekerja untuk mendapatkan keuntungan besar atau kekayaan. Sebaliknya, jenis pengusaha ini cenderung memulai organisasi nirlaba atau perusahaan yang mendedikasikan diri untuk bekerja menuju kebaikan sosial.

5. Kewirausahaan yang inovatif

Pengusaha inovatif adalah orang-orang yang terus-menerus memunculkan ide-ide dan penemuan-penemuan baru. Mereka mengambil ide-ide ini dan mengubahnya menjadi usaha bisnis. Mereka sering bertujuan untuk mengubah cara orang hidup menjadi lebih baik.

Inovator cenderung menjadi orang yang sangat termotivasi dan bersemangat. Mereka mencari cara untuk membuat produk dan layanan mereka menonjol dari hal-hal lain di pasar. Orang-orang seperti Steve Jobs dan Bill Gates adalah contoh wirausahawan inovatif.

6. Kewirausahaan hustler

Orang-orang yang mau bekerja keras dan berusaha terus-menerus dianggap sebagai pengusaha hustler. Mereka sering memulai dari yang kecil dan bekerja untuk mengembangkan bisnis yang lebih besar dengan kerja keras daripada modal.

Aspirasi mereka adalah apa yang memotivasi mereka, dan mereka bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka tidak mudah menyerah dan bersedia mengalami tantangan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Misalnya, seseorang yang hustler rela menelepon banyak orang untuk melakukan satu penjualan.

7. Kewirausahaan peniru

Peniru adalah pengusaha yang menggunakan ide bisnis orang lain sebagai inspirasi tetapi bekerja untuk memperbaikinya. Mereka berupaya membuat produk dan layanan tertentu menjadi lebih baik dan lebih menguntungkan.

Seorang peniru adalah kombinasi antara seorang inovator dan seorang hustler. Mereka bersedia untuk memikirkan ide-ide baru dan bekerja keras, namun mereka mulai dengan meniru orang lain.

Orang yang meniru memiliki banyak kepercayaan diri dan tekad. Mereka dapat belajar dari kesalahan orang lain ketika membuat bisnis mereka sendiri.

8. Kewirausahaan peneliti

Peneliti mengambil waktu mereka ketika memulai bisnis mereka sendiri. Mereka ingin melakukan penelitian sebanyak mungkin sebelum menawarkan produk atau layanan. Mereka percaya bahwa dengan persiapan dan informasi yang tepat, mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk berhasil.

Seorang peneliti memastikan mereka memahami setiap aspek bisnis mereka dan memiliki pemahaman mendalam tentang apa yang mereka lakukan. Mereka cenderung mengandalkan fakta, data, dan logika daripada intuisi mereka. Rencana bisnis yang terperinci penting bagi mereka dan meminimalkan peluang kegagalan mereka.