Brilio.net - Belakangan ini bersepeda menjadi salah satu gaya hidup masyarakat yang tengah naik daun. Selain menyehatkan, bersepeda bisa membantu menghilangkan stres saat jenuh dengan rutinitas harian. Ya apalagi World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan bersepeda sebagai salah satu olahraga yang baik untuk dilakukan oleh semua orang.

Nggak heran jika beberapa tahun belakangan, setiap akhir pekan di momen Car Free Day (CFD) banyak komunitas sepeda kumpul bersama. Tak hanya sekadar menghabiskan waktu bersama, tentunya juga mendapatkan manfaat dengan badan menjadi sehat dan bugar.

Di beberapa kota besar sudah ada jalur khusus untuk pengguna sepeda lho. Jadi tidak akan terganggu oleh pengendara motor maupun mobil.

Banyak juga alasan lain mengapa orang begitu menggemari olahraga sepeda ini. Diantaranya mereka dapat menikmati pemandangan alam dengan menggunakan sepeda yang ramah lingkungan.

Apalagi jika dilakukan pada pagi hari ataupun sore hari secara rutin, pastinya kamu akan mendapatkan dampak positif bagi tubuh. Pasalnya hampir semua anggota tubuh dan otot ikut terlibat ketika kamu bersepeda. Sehingga selain meningkatkan kekuatan otot, sendi-sendi pada lengan dan tungkai juga ikut aktif.

Namun tahukah kamu mana yang lebih baik antara sepeda statis sepeda biasa? Perlu diketahui bersepeda dengan menggunakan sepeda statis dan sepeda biasa merupakan salah satu olahraga kardio. Sebab dengan bersepeda, kinerja paru-paru, jantung serta sistem sirkulasi akan meningkat.

Nah jika kalian belum mengetahuinya, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan menggunakan sepeda statis dan sepeda biasa, Kamis (11/6).


1. Jumlah kalori yang dibakar.

sepeda biasa vs sepeda statis © 2020 brilio.net freepik.com

foto: freepik.com

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Harvard Medical School, ada beberapa jenis olahraga di gym yang dapat membakar kalori dengan lebih baik. Hanya saja, ada satu syaratnya: kamu dapat mempertahankan tempo secara konsisten.

Contohnya, pria dengan berat badan 70 kg dan mengayuh sepeda statis selama 30 menit dalam intensitas sedang dapat membakar 260 kalori, atau mengayuh dalam intensitas tinggi dalam durasi yang sama untuk membakar 391 kalori.

Sementara itu, banyaknya kalori yang dibakar ketika mengayuh sepeda biasa tergantung kecepatan saat Anda mengayuh. Untuk pria dengan berat badan yang sama, ia bisa membakar sampai 372 kalori ketika berada dalam kecepatan 14 sampai 16 mph, atau 446 kalori dalam kecepatan 16 sampai 19 mph (durasi bersepeda 30 menit).


2. Kondisi fisik atau tingkat kebugaran.

sepeda biasa vs sepeda statis © 2020 brilio.net freepik.com

foto: freepik.com

Dilansir dari foxnews.com, sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Council On Exercise (ACE) mengamati bahwa dengan sepeda statis denyut jantung dapat dimaksimalkan sampai 75 persen hingga 95 persen.

Angka tersebut sebenarnya sudah dianggap cukup bagus guna meningkatkan kebugaran. Hanya saja, bersepeda statis tidak menuntut variasi gerakan otot – hanya otot hamstring yang kerjanya paling keras.

Sedangkan bersepeda di luar ruangan bisa memaksimalkan denyut jantung sampai 100 persen, apabila dilakukan dengan tepat. Karena itu, jika kamu hanya bersepeda santai atau untuk senang-senang saja, hasilnya jelas tidak akan maksimal.


3. Tingkat kesulitan.

sepeda biasa vs sepeda statis © 2020 brilio.net freepik.com

foto: freepik.com

Salah satu kesulitan utama saat menggunakan sepeda statis adalah mengatasi rasa bosan. Sebab, bersepeda statis hanya membuat kamu melakukan gerakan yang sama alias itu-itu saja.

Meski begitu, banyak yang bisa mengakalinya dengan hiburan musik atau mengajak teman untuk berolahraga bersama agar tidak bosan dan menjadi lebih menyenangkan.

Untuk bersepeda dengan sepeda biasa, kamu bisa pilih sendiri tingkat kesulitannya berdasarkan medan atau jalan yang akan dilalui. Tentunya, makin sulit medannya, makin menantang juga karena kamu perlu melakukan teknik-teknik tertentu demi “menguasai” medan tersebut, sambil tetap melatih otot tubuh, pastinya.


4. Tingkat kenyamanan.

sepeda biasa vs sepeda statis © 2020 brilio.net freepik.com

foto: freepik.com

Sepeda statis jauh lebih unggul soal tingkat kenyamanan. Sepeda statis bisa dikendarai di dalam ruang ber-AC, tanpa harus berpanas-panasan di ruangan terbuka.

Kamu pun juga bisa melakukannya sambil mendengarkan musik atau nonton TV. Nah satu-satunya yang membuat tidak nyaman bagi yang tidak punya alat sendiri adalah, harus datang dulu ke pusat kebugaran.

Kalau mau sehat, bersepeda terutama di kota-kota besar agak merepotkan. Harus mengenakan pakaian yang sesuai bila tidak ingin terbakar terik matahari, memakai helm dan masker untuk menghindari benturan dan polusi serta harus berebut jalan dengan kendaraan bermotor.

Selain itu bersepeda di luar ruangan juga meningkatkan risiko cedera akibat jatuh dari sepeda. Di samping itu kamu juga harus memilih waktu yang tepat untuk bersepeda.

Dari rangkuman di atas baik sepeda biasa atau sepeda statis sama-sama bermanfaat. Kamu dapat memilihnya sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan keadaanmu.