Brilio.net - Erosi adalah peristiwa terangkutnya bagian tanah dari suatu tempat. Pada daerah beriklim tropis basah, erosi yang paling utama adalah angin.

Secara umum erosi dibedakan menjadi dua yaitu erosi geologi dan erosi dipercepat. Erosi geologi merupakan proses pengangkutan tanah yang terjadi secara alami. Sedangkan erosi dipercepat adanya interaksi alam dan manusia sebagai pengguna sumber daya alam.

Proses erosi meliputi proses pengelupasan, pemisahan, pemindahan, dan pengendapan. Adanya energi kinetik dari percikan air yang menimpa tanah sehingga menyebabkan terganggunya ketahanan tanah dan memisahkan antar partikel tanah, dari sinilah proses erosi dapat terjadi.

Berikut ini ulasan mengenai faktor yang mempengaruhi adanya erosi, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (10/3).

Faktor yang mempengaruhi erosi.

Erosi adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

a. Iklim.

Di daerah yang beriklim basah faktor iklim yang mempengaruhi erosi adalah hujan. Curah hujan yang besar, intensitas, dan distribusi hujan menentukan kekuatan dispersi hujan terhadap tanah.

b. Topografi.

Faktor yang menyebabkan erosi tanah selanjutnya, yaitu topografi. Unsur topografi yang paling berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi adalah kemiringan dan panjang lereng. Semakin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi akan tinggi.

c. Vegetasi.

Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dapat dibagi dalam empat bagian yaitu, intersepsi hujan oleh akar tanaman, mengurangi energy, pengaruh akar dan aktivitas biologi yang berhubungan dengan vegetasi, dan transpirasi yang mengakibatkan kandungan air tanah berkurang.

d. Tanah.

Faktor selanjutnya yang menyebabkan erosi adalah tanah. Setiap tanah memiliki kepekaan terhadap erosi yang berbeda. Kepekaan erosi tanah yaitu sifat mudah atau tidaknya tanah tererosi, yang merupakan interaksi sifat-sifat fisik dan kimia tanah.

Dampak erosi.

Erosi adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Setelah kamu mengetahui faktor yang mempengaruhi erosi, kamu juga perlu untuk mengetahui dampak terjadinya erosi. Menurut Kironoto Bambang Agus dalam bukunya yang berjudul Erosi dan Konservasi lahan, berikut ini penjelasan mengenai dampak erosi.

a. Dampak di tempat kejadian erosi.

- Kehilangan lapisan tanah yang baik bagi berjangkarnya akar tanaman.

- Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah.

- Peningkatan penggunaan energi untuk produksi.

- Kemerosotan produktivitas tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dipergunakan untuk berproduksi.

- Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya.

b. Dampak di luar tempat kejadian.

- Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya.

- Kerusakan ekosistem perairan (tempat bertelur ikan, terumbu karang, dan sebagainya).

- Menghilangnya mata air dan memburuknya kualitas air.

- Menyebabkan kebanjiran.

- Pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran, dan badan air lainnya.