Brilio.net - Mencari pekerjaan kini bukan perkara mudah, bahkan bagi mereka yang sudah mengantongi gelar pendidikan tinggi. Realitas itu dirasakan banyak lulusan perguruan tinggi yang harus berhadapan dengan ketatnya persaingan dan terbatasnya lowongan.
Situasi tersebut membuat sebagian orang memilih untuk tidak berdiam diri sambil menunggu panggilan kerja. Berbagai cara ditempuh demi tetap produktif dan bertahan secara ekonomi di tengah kondisi yang serba tidak pasti.
Salah satu kisah yang menyita perhatian datang dari pemilik akun TikTok @akulaharjunaput. Ia merupakan lulusan S-2 akuntansi yang memilih bekerja sebagai badut sambil berjualan kopi di jalanan Jakarta, sembari terus mencari peluang kerja yang sesuai dengan latar pendidikannya.
Perjalanan Fahmi bermula dari keputusannya merantau ke Jakarta dengan harapan mendapat pekerjaan layak di bidang profesional. Keyakinan itu tumbuh seiring pencapaiannya menyelesaikan pendidikan magister di bidang akuntansi.
foto: TikTok/@akulaharjunaput
Harapan tersebut kemudian ia tuangkan dalam unggahan media sosial yang bernuansa reflektif. Tulisan itu menggambarkan ekspektasi umum tentang masa depan lulusan S-2 yang identik dengan pekerjaan kantoran.
"Gapapa banget kalo harus ngerantau ke jakarta sendirian kan udah punya gelar S2 akuntansi. Pasti kerjanya nanti di gedung tinggi, ruang kantor ber-ac, pake kemeja rapi tiap hari," tulis Fahmi.
Realitas yang dihadapi Fahmi ternyata jauh dari bayangan awalnya. Alih-alih bekerja di balik meja kantor, ia justru menjalani hari-hari di bawah terik matahari.
Kondisi tersebut ia ceritakan dengan jujur melalui unggahan lanjutan. Fahmi menggambarkan kontras antara ekspektasi dan kenyataan yang ia jalani saat ini.
"Boro2 kemeja, malah kerja pake kostum robot, tiap hari keliling panas panasan di jalan but talk to who?" katanya.
foto: TikTok/@akulaharjunaput
Keputusan menjadi badut bukan diambil tanpa alasan. Fahmi memilih jalan tersebut agar tetap memiliki penghasilan sembari menunggu panggilan kerja yang sesuai dengan pendidikannya.
Aktivitas itu ia kombinasikan dengan berjualan kopi keliling, menyasar kawasan perkantoran di Jakarta. Cara tersebut ia anggap sebagai solusi sementara agar tetap produktif.
"Daripada nganggur sambil nunggu panggilan. Keliling sambil jual kopi ke temen-temen perkantoran," tulis Fahmi.
Pekerjaan yang dijalani Fahmi kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Meski demikian, ia menegaskan tidak merasa rendah diri dengan pilihannya tersebut.
Baginya, bekerja dengan jujur dan mendapatkan penghasilan halal jauh lebih penting dibanding gengsi. Fahmi juga mengakui pekerjaan itu menuntut fisik dan mental yang tidak ringan.
"Malu? Nggak kok. Selama masih bisa dapat rejeki halal. Bukan hal yang gampang, capek dan panas," katanya.
foto: TikTok/@akulaharjunaput
Di balik cerita perjuangannya, Fahmi menyelipkan pesan motivasi untuk mereka yang berada dalam situasi serupa. Ia menyadari banyak orang tengah berjuang dengan caranya masing-masing.
"Semangat ya buat kita semua! Apapun yang lagi kalian hadapi jalani dengan ikhlas, ada kebahagiaan menanti di depan," ungkapnya.
Kisah Fahmi pun viral dan menuai beragam respons dari warganet. Banyak yang mengapresiasi sikapnya yang tetap bekerja keras tanpa kehilangan harapan di tengah sulitnya mencari pekerjaan.
"Negara bener bener tega bgt astagfirullah😭acakadul bgt pendidikan Indonesia, lulusan sarjana bahkan S2 susah cari kerja," kata @dyo041.
"Ngerantaunya ke luar negri aja kak jangan ke jakarta," kata @lissadoank.
"Jeleknya ituu pake sistem relasii, pliiss lah ga semua orang pinter dan punya skill itu punya relasi," kata @annrtty.
Recommended By Editor
- Pria curhat jadi sarjana hukum cumlaude cuma jualan kue putu, balasan komentar netizen bikin terharu
- Viral ibu yang dikirim 4 anaknya ke panti Jompo di Malang kini wafat, pemakaman tak dihadiri keluarga
- Tak punya laptop, mahasiswa ini kerjakan tugas pakai tulisan tangan, pesannya untuk dosen bikin haru
- Kisah pengantin pria di Kediri meninggal usai akad karena idap penyakit kronis, usahanya bikin haru
- 5 Pernyataan ibunda Timothy Anugerah terkait kematian putranya, angkat pembully sebagai anaknya
- Kisah haru gadis remaja putus sekolah karena dibully, dikeluarkan karena ibunya pemulung
- Awalnya murid ini dibully teman-temannya tapi endingnya malah bikin haru, dapat kejutan tak terduga



































