Brilio.net - Musim hujan membuat orang ekstra mempersiapkan diri dalam berkegiatan. Yang biasanya tak perlu bawa payung atau jas hujan, musim hujan datang sudah pasti selalu siap sedia. Yang biasanya santai menjemur cucian, harus waspada jika mendung bahkan hujan seharian sehingga stok pengharum pakaian diperbanyak biar baju nggak apek.

Namun terkadang, orang menyepelekan beberapa hal saat musim penghujan tiba. Seperti membiarkan mobil atau motor kehujanan karena menganggap kendaraan seakan dicuci air hujan. Selepas itu, orang abai bahkan malas mencuci kendaraan atau sekadar membilasnya dengan air.

Padahal menurut CEO Autoglaze Indonesia, Robby Kurnia, air hujan memiliki senyawa asam yang dapat menimbulkan bercak pada permukaan cat, dan dalam waktu lama bisa membuat kilap mobil memudar.

Untuk itu, pemilik mobil setidaknya membilas kendaraan dengan air bersih kemudian dilap hingga kering, guna mencegah timbulnya bercak pada permukaan cat.

"Hujan itu ada mineral asam, jadi kalau habis hujan tanpa dilap, maka asam itu akan mengering terkena matahari dan tersisa garam-garam yang disebut water spot," kata Robby Kurnia seperti dilansir Brilio.net dari Antara, Senin (14/1).

Ia mengatakan, "Kalau disiram air ya boleh juga, yang penting kotorannya tidak menempel. Habis dicuci, dilap sampai kering."

Urusan mengeringkan mobil juga mesti mendapat perhatian khusus, diutamakan menggunakan bahan mikrofiber agar tidak menimbulkan goresan pada cat mobil.

"Kalau masih ada kotoran kemudian dilap tanpa memakai yang mikrofiber, maka akan menimbulkan problem lecet," lanjutnya.

Ia juga mengatakan, sebaiknya mobil dicuci 2-3 kali dalam sepekan, kendati hal itu tergantung kondisi mobil, kotor atau tidak.