Brilio.net - Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi juga biasanya disebut dengan erosi pantai.

Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Meskipun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun tak jarang manusia sebagai objek yang dapat menyebabkan gejala abrasi.

Secara sederhana pengertian abrasi adalah pengikisan di daerah pantai akibat gelombang dan arus laut yang sifatnya destruktif atau merusak. Akibat adanya pengikisan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya daerah pantai. Biasanya wilayah yang paling dekat dengan air laut menjadi sasaran pengikisan.

Maka dari itu, jika abrasi dibiarkan terus menerus akan lebih mengikis bagian pantai dan air laut yang bisa membuat banjir daerah di sekitar pantai tersebut. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan menanam hutan mangrove.

Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai dampak dan penyebab dari terjadinya abrasi, dirangkum brilio.net dari berabagi sumber pada Sabtu (18/6).

 

 

 

 

 

Pengertian abrasi.

Abrasi adalah pengikisan pantai © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Adapun pendapat mengenai pengertian abrasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut.

1. Wibowo.

Abrasi adalah proses terkikisnya batuan atau material keras seperti dinding atau tebing batu yang biasanya diikuti oleh longsoran dan runtuhan material di pantai.

2. Aditya Pebriansyah.

Abrasi adalah proses pengikisan tanah yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut, air sungai, gletser, atau angin yang ada di sekitarnya.

3. Undang-undang No. 24 Tahun 2007.

Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang sifatnya merusak, yang dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam di daerah tersebut.

Dampak abrasi.

Abrasi adalah pengikisan pantai © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Abrasi memiliki dampak negatif bagi kehidupan manusia dan sekitarnya, antara lain sebagai berikut.

1. Penyusutan garis pantai sehingga lahan daratan utama semakin berkurang dan membahayakan masyarakat pesisir yang tinggal di pinggir pantai.

2. Merusak hutan bakau di sepanjang pesisir pantai, sehingga memperbesar risiko bencana.

3. Berkurangnya sumber daya ikan dan plasma nutfah karena rusaknya hutan bakau.

Penyebab abrasi.

Abrasi adalah pengikisan pantai © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Secara garis besar, proses abrasi dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor alam dan manusia. Berikut penjelasannya.

1. Faktor alam.

Faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi antara lain seperti pasang surut air laut, angin di atas lautan, gelombang laut serta arus laut yang sifatnya merusak.

Faktor alam ini dapat menyebabkan abrasi tidak dapat dihindari sebab laut memiliki siklusnya sendiri. Hal ini karena pada suatu periode tertentu angin akan bertiup sangat kencang sehingga menghasilkan gelombang dan arus laut yang besar penyebab mengikisnya pantai.

2. Faktor manusia.

Abrasi juga dapat disebabkan karena faktor manusia, misalnya penambangan pasir. Kegiatan ini berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah sekitarnya. Hal ini karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah laut yang menghantam pantai.

Selain itu, salah satu penyebab abrasi juga adanya ketidakseimbangan ekosistem laut. Hal ini terjadi akibat eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia terhadap kekayaan sumber daya laut seperti ikan, terumbu karang, dan biota lainnya. Jadi, apabila terjadinya arus atau gelombang yang besar maka akan langsung mengarah ke pantai yang dapat menimbulkan abrasi.

Penanggulangan abrasi.

Abrasi adalah pengikisan pantai © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Menanam pohon bakau.

Pohon bakau merupakan jenis pepohonan yang akarnya dapat menjulur ke dalam air pantai. Biasanya pohon bakau ditanam sejajar garis pantai untuk sekaligus membatasi daerah air dengan daerah pantai yang berpasir. Selain itu, akar pohon bakau yang kuat akan menahan gelombang dan arus laut yang mengarah ke pantai supaya tidak menghancurkan bebatuan dan tanah di daerah pantai.

2. Memelihara terumbu karang.

Pencegahan abrasi juga dapat dilakukan dengan pemeliharaan terumbu karang. Seperti diketahui, terumbu karang memiliki fungsi sebagai pemecah gelombang.

3. Melarang adanya penambang pasir.

Cara penanggulangan ini merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah dan pusat yang harus tegas untuk melarang kegiatan penambangan pasir di daerah-daerah tertentu.

Sumber: Situs Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.