Brilio.net - Menjalankan ibadah puasa pada tahun 2020 memiliki suasana yang cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Ramadhan 1441 H ini bertepatan juga dengan adanya pandemi virus corona. Untuk mengantisipasi penyebaran corona, masyarakat diminta karantina diri di rumah. Segala aktivitas yang bisa mengundang kerumunan orang tidak diizinkan untuk sementara waktu.

Kondisi inilah yang juga mengubah suasana Ramadhan kali ini menjadi berbeda. Kebiasaan untuk melaksanakan ngabuburit, buka bersama, hingga sahur on the road juga ditiadakan. Tentu hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah pasien Covid-19.

Meski begitu bukan berarti kamu nggak bisa melakukan apapun selama bulan Ramadhan. Kamu tetap bisa melaksanakan ibadah dengan berada di rumah. Menteri Agama Fachrul Razi juga sudah mengeluarkan kebijakan untuk beribadah selama bulan Ramadhan dan aturan dalam menyalurkan zakat dalam bentuk surat edaran.

"Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan syariat Islam sekaligus mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi pegawai serta masyarakat muslim di Indonesia dari risiko Covid-19. Selain terkait pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, edaran ini juga mengatur tentang panduan pengumpulan dan penyaluran zakat," ujar MenAg seperti yang dikutip brilio.net dari liputan6.com pada Kamis (30/4).

Terkait masa pandemi virus Corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan beberapa panduan dalam menjalankan ibadah Ramadhan selama masa pandemi. Panduan ini ditujukan agar masyarakat tetap dalam keadaan sehat dalam menjalani puasa selama wabah Corona. Nah seperti apa saja? Simak yuk ulasan brilio.net pada Kamis (30/4) dari surat edaran WHO.


1. Pengaruh pandemi Covid-19 saat puasa.

Panduan Ramadhan © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Dalam edarannya, WHO menjelaskan bahwa tidak ada penelitian terkait risiko infeksi Covid-19 ketika seseorang berpuasa. "Sehingga orang yang sehat boleh tetap berpuasa selama Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya," tulis WHO

Sementara itu untuk pasien Covid-19 yang ingin menjalankan puasa, WHO menyarankan agar pasien berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Begitu juga dengan pasien lain yang sudah memilkiki gangguan kesehatan lainnya.


2. Tetap aktif dalam berkegiatan fisik.

Panduan Ramadhan © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Meskipun menjalankan puasa di tengah wabah Corona, WHO meminta agar masyarakat selalu bergerak, menjaga jarak fisik, kebersihan tangan selama olahraga. Sebagai pengganti kegiatan di luar ruangan, WHO lebih mendorong kegiatan fisik dalam ruangan dan kelas daring. Saat ini juga sudah banyak tawaran kelar olahraga online yang bisa kamu ikuti dengan mudah.

Di samping berolahraga, WHO juga mengingatkan agar masyarakat tetap memperhatikan nutrisi seimbang selama bulan Ramadhan. "Orang harus makan bervariasi dan makanan segar yang tidak diproses setiap hari serta tetap minum air putih," ujar WHO.


3. Hindari rokok dan tembakau.

Panduan Ramadhan © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

WHO juga tidak merekomendasikan penggunaan rokok dan tembakau. Selain bisa menimbulkan gangguan pernapasan, aktivitas ini juga meningkatkan risiko penyakit seperti Covid-19.

"Perokok yang sering merokok mungkin memiliki telah memiliki penyakit paru-paru atau kapasitas paru-paru yang berkurang, sehingga sangat meningkatkan risiko penyakit serius dari Covid-19," jelas lembaga kesehatan dunia tersebut.


4. Menjaga kesehatan mental.

Panduan Ramadhan © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Nggak hanya kondisi fisik yang perlu kamu jaga. Kondisi mental juga penting untuk diperhatikan. Apalagi di masa pandemi ini nggak memungkiri akan ada banyak muncul tekanan dari berbagai arah. Entah itu tekanan ekonomi, sosial, dan tekanan lainnya bisa muncul kapan saja. Maka dari itu perhatikan diri sendiri dan juga keluargamu agar terhidar dari permasalahan mental.

WHO meyakinkan bahwa meski dilaksanakan dalam situasi yang berbeda, orang beriman tetap bisa berefleksi, berdoa, berbagi, dan saling peduli dengan menjaga jarak. "Pastikan keluarga, teman, dan lansia terlibat dalam jarak fisik yang perlu dipertimbangkan," tulis WHO.

WHO juga merekomendasikan untuk berinteraksi secara digital dengan orang lain. Ya, tetap lakukan interaksi selama masa pandemi dengan bantuan teknologi. Hubungi teman atau saudara untuk bertanya mengenai kabar mereka. Ceritakan keluh kesah yang sedang kamu alami. Dengan saling mencurahkan, diharapkan bisa mengurangi tekanan selama pandemi.

"Menawarkan doa khusus bagi orang sakit, bersama pesan harapan dan kenyamanan, adalah cara untuk menjalankan Ramadhan sembari menjaga kesehatan masyarakat," tulis mereka.


5. Waspada dengan kekerasan dalam rumah tangga.

Panduan Ramadhan © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih menjadi masalah yang kerap terjadi. KDRT juga masih menjadi salah satu sorotan semenjak pembatasan berkegiatan di luar rumah dijalankan oleh banyak negara.

Maka dari itu, WHO meminta agar masyarakat tetap memperhatikan dan tanggap terhadap situasi kekerasan pada perempuan, anak, dan orang yang rentan menjadi korban KDRT ketika orang berkegiatan dalam rumah.

"Para pemimpin agama dapat secara aktif berbicara menentang kekerasan dan memberikan dukungan atau mendorong korban untuk mencari bantuan, " sebut WHO.