2. Kata sifat jadian, kata sifat yang terbentuk dari proses penambahan imbuhan ter- yang mempunyai makna 'paling'.

Contoh, terbaik, terkeren, terhebat, tersayang, terbersih, tercepat, dan sebagainya. Pengembangan kata sifat jadian menjadi sebuah kalimat dapat dilakukan seperti berikut:
a. Dia menjadi murid terbaik berkat kedislipinannya berangkat pagi.
b. Aku merasa Seventeen merupakan idol grup terkeren dibanding idol Korea lainnya.
c. Ibuku adalah ibu terhebat sepanjang masa.
d. Sekolahku mendapat predikat sebagai sekolah terbersih versi Kemendikbud.
e. Ayahku tersayang sedang berjualan di Pasar.
f. Instagram adalah aplikasi tercepat dalam menguras paket data.

3. Kata sifat serapan, kata sifat yang terbentuk dari serapan bahasa asing menjadi bahasa Indonesia.

Contoh, objektif, kreatif, primer, relatif, perspektif, cokelat, dan sebagainya. Pengembangan kata sifat serapan menjadi sebuah kalimat dapat dilakukan seperti berikut:
a. 53% Warga belum membayar tagihan pajak.
b. Lelaki itu sangat kreatif, karena dapat membuat seekor kucing dari bahan kayu. Luar biasa!
c. Cantik itu relatif. Kalau menurut kamu Maudy Ayunda tidak cantik, namun menurutku dia cantik dengan kulit Indonesia nya.
d. Sandang (pakaian) merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat Indonesia.
e. Menurut perspektif Budi, Ibu nya menyukai pelajaran bahasa Indonesia.
f. Siapa yang tidak suka cokelat, pasti semuanya suka. Selain karena rasanya yang enak, cokelat juga dapat meningkatkan mood seseorang.

4. Kata sifat reduplikasi, kata sifat yang terbentuk dari perulangan kata.

Contoh, laba-laba, sepintar-pintarnya, secantik-cantiknya, warna warni, sehebat-hebatnya, kura-kura, dan sebagainya. Pengembangan kata sifat reduplikasi menjadi sebuah kalimat dapat dilakukan seperti berikut:
a. Laba-laba adalah hewan berkaki delapan.
b. Sepintar-pintarnya kamu, kalau malas pun tidak akan jadi juara.
c. Secantik-cantik nya wanita, itu semua hanya sebuah titipan.
d. Pelangi itu berwarna-warni, membuat siapa saja tidak akan melewatkan kesempatan untuk melihatnya.
e. Sehebat-hebatnya kamu, jangan sombong. Karena masih ada langit diatas langit.
f. Karena memiliki kolam yang terbengkalai dibelakang rumah, saudara ku berinisiatif untuk memelihara kura-kura.

5. Kata sifat majemuk, kata yang terbentuk dari gabungan kata yang menghasilkan makna baru.

Contoh, campur tangan, tangan kanan, rendah hati, baik hati, ringan tangan, muka tembok, rendah diri, dan sebagainya. Pengembangan kata sifat majemuk menjadi sebuah kalimat dapat dilakukan seperti berikut:
a. Dia selalu campur tangan tentang masalahku, padahal dia bukan siapa-siapa.
(Maksud 'campur tangan' disini menunjukkan orang yang selalu ikut campur dengan masalah orang lain.)
b. Milla adalah tangan kanan bosnya.
(Maksud 'tangan kanan' disini menunjukkan bahwa Milla adalah orang yang dipercaya oleh bosnya.)
c. Mareta tetap rendah hati walaupun sudah dipuji oleh gurunya.
(Maksud 'rendah hati' disini menunjukkan bahwa Mareta tidak sombong walaupun sudah terlalu dipuji-puji oleh gurunya.)
d. Orang lain akan baik hati, jika kamu bisa memperlakukan mereka dengan baik hati pula.
(Maksud 'baik hati' disini menunjukkan bahwa dia memiliki hati yang lapang dan berbudi baik.)
e. Kemarin lusa Lisa melakukan gugatan cerai kepada suaminya. Alasannya karena suaminya sering ringan tangan kepada dia.
(Maksud 'ringan tangan'disini menunjukkan bahwa suaminya suka memukul Lisa.)
f. Bayu memiliki muka tembok.
(Maksud 'muka tembok' disini menunjukkan bahwa Bayu orang yang tidak tahu malu dalam konteks negatif.)
g. Aku sungguh tidak menyangka bahwa kamu sangat rendah diri, padahal kamu itu pintar sekali. Sangat disayangkan jika kelebihanmu itu disia-siakan.
(Maksud 'rendah diri' disini menunjukkan bahwa orang tersebut selalu merasa kurang percaya diri atau minder dan lebih sering insecure, tidak memiliki rasa syukur.)

 

MAGANG: RICKA MILLA SUATIN