Hallo kawan Brilio, 

Yukk simak video Brilio! Berikut ini!

Brilio.net sempat ngobrol bareng pemeran Darsam di film Bumi Manusia. Ia menceritakan tentang perjalanannya di dunia seni peran.

Bumi Manusia adalah film yang diadopsi dari novel berjudul sama, karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Pada film Bumi Manusia terdapat beberapa tokoh penting. Salah satunya tokoh Darsam yang diperankan oleh Whani Darmawan. Jauh sebelum terjun di dunia film, Whani sudah berkecimpung dalam seni teater. Pria kelahiran 1966 ini menggeluti dunia teater sejak tahun 1985.

"Waktu itu masih SMA, namun ketertarikan itu sudah sejak SMP. Jadi kalau pulang sekolah gitu, sore hari melihat orang bermain teater itu ‘latihan teater kok rasanya asyik sekali’. Tapi baru, waktu itu mau join nggak punya nyali karena orangnya dewasa semua, saya masih SMP. Terus tertunda sampai dengan kelas 2 SMA dan saya mendapatkan selebaran itu dan kemudian saya ikut" cerita Whani.

Tidak mudah, orang tuanya sempat melarang Whani terjun lebih jauh dalam seni peran. Ia ditentang ayahnya saat mendalami kesenian. Bukan hanya teater, Whani juga mempelajari bidang lain yaitu menulis.

"Bapak saya pengrawit ya tentu saja pemikiran orangtua pada saat itu sangat konservatif sehingga sebetulnya tidak boleh. Dulu waktu kecil mau jadi pelukis nggak boleh. Kemudian mau ke seni teater juga nggak boleh karena mungkin teater pernah cela. Maksudnya jika kehidupan seniman itu tidak urus. Baik dari sisi penampilan pokoknya yang verbal lah. Penghasilan dan sebagainya" jelas Whani.

Berbagai prestasi dan penghasilan hasil menulis membuat orang tuanya menyetujui langkah Whani. Bahkan ayahnya sempat memberikan Whani mesin tik untuk dirinya.  Tekad Whani bulat, ia merasa nyaman saat bermain teater.

"Bermain teater itu bisa membuat orang katarsis atau perasaannya ringan, pikirannya terbuka. Karena waktu itu juga dilatih logika segala. Nah dari situ keterusan. Kemudian baru pada umur sekitar 23 kepingin jadi aktor. Ya itu awal mulanya dari situ dan terus ya ketemu linknya kesana kemari main teater terus, ketemu main film kesana kesini sampai akhirnya ke Darsam" ujar Whani.

Aksinya saat memerankan Darsam membutuhkan persiapan khusus. Terlebih, Whani berdialog dengan bahasa Madura yang tidak ia kuasai. Bahkan Whani harus berlatih mengendarai delman.

"Darsam ini memang peran yang menantang dan novelnya Pram itu meskipun dia bukan main karakter atau bukan tokoh utama. Tapi Pramoedya sangat pandai menceritakannya. Sehingga pada tahun 80-an saya membaca buku itu Darsam itu memang nyantel dan ketika ditawarkan kepada saya ya saya senang saja untuk berlatih untuk bisa memainkan Darsam itu" ujar Whani.

Selain Bumi Manusia, Whani juga ikut di berbagai film dalam negeri lainnya. Seperti film Pendekar Tongkat Emas dan film Kucumbu Tubuh Indahmu. Selain film. ia juga masih aktif bermain teater. Beberapa judul teater menjadi karya berkesan bagi Whani. Seperti yang ia  tulis sendiri berjudul Metanietzsche: Boneka Sang Pertapa pentas 2001 - 2004 keliling. Selain itu juga saat bermain di teater Garasi Yogyakarta memerankan lakonnya Beckett judulnya Endgame. 

Setelah film Bumi Manusia, Whani sedang mempersiapkan repertoar ke Jepang di Forum Asia Tri. Whani juga berlatih Teater Panembahan Reso 19 – 20 September 2019 di Taman Ismail Marzuki. Selain itu, Whani mengelola Omah Kebon Nitiprayan. Sebuah Guest House yang sekaligus sediakan tempat masyarakat untuk belajar seni dan dunia kreatif.

 

[crosslink_1]