Brilio.net - Tidak ada kata menyerah untuk mereka yang memang bersungguh-sungguh dalam berjuang menggapai impian. Walaupun berat, namun usaha yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil yang manis. Begitulah yang sedang diperjuangkan oleh gadis manis asli Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

Nasriah Bahrin dia punya nama. Usianya masih tergolong belia, 18 tahun. Di usia yang masih sangat muda ini ternyata perjuangan hidupnya sudah cukup berat dan sulit untuk dibayangkan. Sejak kecil Nasriah hidup dalam keluarga yang secara finansial memang sangat kekurangan. Dirinya adalah anak keempat dari sembilan bersaudara. Kakaknya tiga orang semua lelaki dan tidak sempat mengenyam pendidikan.

"Alhamdulillah saya masih bisa sekolah karena sejak SD hingga SMA saya dapat beasiswa. Saya sadar berasal dari keluarga tidak mampu makanya saya berusaha keras untuk selalu belajar," ujarnya Nasriah kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999, Jumat (5/2)

Penderitaannya semakin bertambah ketika sang ayah meninggal dunia di tanah rantau. Awalnya sang ayah dipekerjakan sebagai buruh di Malaysia, namun malang ternyata ayahnya tidak digaji sama sekali. Sadar, telah menjadi korban human trafficking sang ayah pun mencoba kabur namun ketahuan dan akhirnya dipukuli hingga meninggal dunia.

Berita tersebut tentu sangat merobek hati Nasriah beserta keluarganya. Kebingungan dalam melanjutkan hidup, Nasriah beserta ibu dan adik-adiknya pun memohon bantuan untuk tinggal di sebuah panti asuhan di Bulukumba. Di sana ibunya dipekerjakan sebagai juru masak, sementara Nasriah dan adik-adiknya diperbolehkan tinggal di sana.

"Saya tinggal di sana hanya dua tahun saja, sebab kakak saya yang lelaki terpaksa dibawa pulang ke Bulukumba akibat penyakit sarafnya kambuh. Karena dia lelaki jadi nggak boleh tinggal di panti. Itu sebabnya kami semua pindah ke rumah peninggalan nenek untuk merawat kakak. Ibu saya kemudian ikut orang untuk membantu berjualan sayuran di pasar," terangnya.

Diceritakan kepada brilio.net, sejak kecil Nasriah memiliki cita-cita yang sangat tinggi. Dirinya ingin menjadi seorang dokter, walau begitu dia sadar bahwa tentu ibunya tidak akan sanggup membiayainya. Sementara kedua kakak lainnya juga tidak mau membantu. Walau begitu, Nasriah tidak menyerah dirinya pernah mengikuti SNMPTN di Universitas Hassanudin namun tidak lolos.

"Pada tahun 2015 kemarin saya coba mendaftar Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melalui jalur PMDK. Ternyata saya keterima, tapi sayangnya saya nggak ada biaya untuk terbang ke Jogja buat registrasi ulang. Jadilah saya gugur," lanjut gadis berjilbab ini.

Sadar membutuhkan biaya yang banyak, Nasriah pun berangkat ke Makassar untuk mencari kerja. Dirinya berjuang mencari pekerjaan sampai pernah menjadi penjual gorengan, pembantu, dan pelayan di rumah makan. Uang yang dia kumpulkan baru mencapai Rp 600.000 namun Nasriah harus pulang ke Bulukumba karena sakit. Sampai di Bulukumba dia memutuskan untuk berjualan nasi goreng yang dipasarkan adiknya sembari berangkat sekolah.

"Saya belum menyerah untuk tetap kuliah, tahun ini saya mau mengikuti seleksi Beasiswa Calon Dokter Muhammadiyah yang diselenggarakan UMY. Beasiswa tersebut ditujukan untuk anak-anak panti asuhan Muhammadiyah di seluruh Indonesia," terang Nasriah.

Beasiswa tersebut sudah mencakup biaya kuliah selama enam tahun, biaya penelitian, biaya buku dan biaya hidup. Namun seleksinya memang cukup ketat sehingga Nasriah terus berdoa agar bisa lolos pada bulan Maret nanti.

"Pesan saya, jangan pernah menyerah mengejar cita-cita. Walaupun kita miskin harta tapi kita harus kaya akan ilmu. Seperti ayat dalam Al-Quran 'Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka'," pungkasnya

Semoga berhasil Nasriah!

Cerita ini disampaikan oleh Nasriah melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!