Brilio.net - Bagi sebagian orang, tawaran atau iming-iming untuk pindah status kewarganegaraan pasti dianggap menggiurkan. Terlebih jika negara tersebut adalah negara maju seperti Jerman.

Wajar saja, banyak orang menginginkan pindah warga negara ke kawasan yang cenderung memiliki kedudukan kuat. Namun lain halnya dengan BJ Habibie. Ketika Jerman menawarinya untuk pindah kewarganegaraan atas kecemerlangannya, Presiden Ketiga Republik Indonesia ini justru menolak tawaran menggiurkan tersebut.

Dikutip brilio.net dari tulisan Solichin Salam pada Berita Buana dalam buku 'Habibie dari Pare-Pare lewat Achen dan Tulisan-tulisan lain', Habibie menolak tawaran tersebut karena ia cinta kepada Tanah Airnya, Indonesia.

"Sekalipun menjadi warga negara Jerman, kalau suatu saat Tanah Airnya memanggil; Maka paspornya akan dirobek, dan dia akan pulang ke Inonesia," tulis Solichin Salam.

Atas kejujurannya, Jerman yang awalnya sempat heran dengan penolakan tersebut, pada akhirnya pun memaklumi dan menghormati keputusan suami Hasri Ainun Habibie itu.

habibie-jerman © 2019 brilio.net

foto: merdeka.com

Negara yang sempat terpecah menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat itu bahkan juga memperkenankan dirinya untuk tinggal di Jerman seumur hidupnya.

Tak hanya itu, Pemerintah Jerman pun memberi kepercayaan pada Habibie untuk memegang rahasia teknologi negara tersebut. Ia menjadi satu-satunya orang Indonesia atau Asia pertama yang mendapat kepercayaan dan memperoleh kedudukan yang tinggi di Jerman, yakni Wakil Presiden dan Direktur Teknologi, Messerschmitt Boerkow Blohm (MBB), Hamburg. Jabatan itu diembannya sejak tahun 1974 hingga 1978.

Setelahnya, pada tahun yang sama setelah berhenti menjabat sebagai Menristek, Habibie pun diangkat menjadi Penasehat Utama Dewan Direksi MBB.