Semua cerita hari ini bisa menginspirasi Anda untuk menyelesaikan tantangan Intel #ZEROTOHERO. Lengkapnya di sini: http://on.fb.me/1lIlZdz

Brilio.net - Jeli memanfaatkan peluang dan berani untuk mengambil risiko, menjadikan Hendy Setiono kini meraih sukses dalam bisnis kuliner. Padahal, jenis makanan yang dia jual tergolong asing bagi lidah kebanyakan orang Indonesia, apalagi ketika di awal dia merintisnya tahun 2003 silam.

Hendy yang ketika itu baru berumur 19 tahun memutuskan untuk menggeluti bisnis kebab, salah satu makanan khas Timur Tengah. Keputusannya ini diambil setelah ia pulang dari menemui ayahnya yang bekerja di Qatar. "Di sana saya menemukan banyak orang berjualan kebab. Kemudian setelah pulang, saya kepikiran untuk berjualan kebab di Surabaya," ujar Hendy saat dihubungi, Selasa (17/11).

Dari satu gerobak UKM, Hendy kini punya 1.200 gerai usaha kebab

Pria kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 itu memulai usahanya dari nol. Dengan modal Rp 4 juta, dia berjualan kebab menggunakan satu gerobak di Surabaya, tak jauh dari kampus ITS tempatnya kuliah. Dibantu seorang temannya, dia menjual kebab yang rasa dan ukurannya telah disesuaikan lebih cocok untuk lidah orang Indonesia.

"Kuncinya adalah keberanian. Saya lihat belum banyak yang jualan kebab di Indonesia, jadi ini peluang karena persaingan sedikit," ungkapnya. "Memang awalnya orang harus dikenalkan dulu, baru mereka tahu. Dan karena kita yang memulai mengenalkan, makanya kita bisa dikenal sebagai pelopor kebab." Bahkan kebab produksinya ini sekarang sudah dikenal hingga internasional.

Setelah dua tahun dirintis, usahanya berkembang pesat. Hendy mulai membuka waralaba untuk bisnis yang dia namai Kebab Turki Baba Rafi ini. Sekarang gerai kebab ini telah mencapai 1.200 gerai di bawah Baba Rafi Enterprise. Bahkan di antara cabangnya berada di luar negeri.

Dari satu gerobak UKM, Hendy kini punya 1.200 gerai usaha kebab

Pria yang pernah kuliah di Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ini menegaskan, faktor perkembangan teknologi internet sangat membantu dalam perkembangan bisnisnya. Misalnya yang paling kentara adalah dalam hal promosi. "Kita ada pergeseran promosi sekarang lewat digital media, sosial media, jadi lebih terjangkau dari segi biaya. Kita bisa dikenal hingga punya 1.200 gerai karena menggunakan platform internet, social media, dan menggunakan online ordering," tutur Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise ini.

Hendy yang pernah menempuh pendidikan informatika di Singapura itu melanjutkan, kemajuan teknologi juga memudahkan dalam penjualan lewat aplikasi pemesanan yang bisa memudahkan pelanggan. "Juga memudahkan dalam membuka cabang baru. Misalnya ketika mau franchise, orang bisa melihat produk kita lewat online dan melakukan aplikasi lewan online juga," jelas sosok yang mengaku banyak terinspirasi tokoh Sandiaga Uno itu.

Teknologi juga memudahkan Hendy dalam mengatur jaringan waralabanya. "Untuk kontrol kita bisa lakukan memakai teknologi dan manual dengan mendatangi langsung. Untuk teknologi kita bisa melakukan kontrol lebih cepat dengan internet. Secara manual tetap harus didatangi untuk memastikan proses berjalan baik," kata pemenang TOP 30 Best ASEAN Franchise versi majalah Info Franchise.

Dari satu gerobak UKM, Hendy kini punya 1.200 gerai usaha kebab

Dia berharap, perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha, terutama UMKM, dalam mengembangkan bisnisnya. "Teknologi jangan dilawan, tapi kita gunakan dengan baik untuk memajukan bisnis. Saya harapkan UKM lain bisa melihat teknologi sebagai hal yang positif," sebut peraih Asia Pasific Entrepreneurship Awards 2009 Outstanding Category dari Enterprise Asia dari Malaysia ini.

Kini Hendy menargetkan bisa semakin memajukan bisnisnya di tahun depan dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi komunikasi internet. "Mengombinasikan pertumbuhan outlet dengan penggunaan teknologi, dengan menggunakan low cost pos di setiap outletnya. Sehingga siap menerima online ordering," beber Hendy.

Untuk kalian anak muda yang mulai merintis usaha, peraih Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized dari Kemdikbud Indonesia tahun 2010 ini membagikan resepnya. "Keberanian. Wirausaha butuh keberanian. Kita punya mimpi ditambah punya keberanian untuk mengeksekusi, maka kita bisa berhasil. Jangan cepat puas diri, terus untuk belajar dan memperbaiki. Dan ingat, tidak ada jalan instan untuk sukses," tandas Hendy. Dia juga mengingatkan pentingnya membangun jaringan yang positif, di antaranya dengan mengikuti banyak organisasi sehingga bisa menangkap setiap peluang.

Sementara Anda terinspirasi kisah-kisah mereka, ikuti tantangan kami di Facebook untuk mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari pasukan Zero to Hero serta memenangkan PC berprosesor Intel Pentium setiap minggunya. Informasi detail silakan ke: http://on.fb.me/1lIlZdz