Brilio.net - Tepat pada 8 November 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberikan gelar pahlawan nasional kepada 6 tokoh Indonesia. Pemberian gelar tersebut sesuai dengan Keppres Nomor 123/TK/Tahun 2018 tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional. Gelar tersebut diterima langsung oleh ahli warisnya.

Prosesi pemberian gelar Pahlawan Nasional pada 6 tokoh Indonesia tersebut berlangsung di Instana Negara pada pukul 13.00 WIB. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan itu tampak hadir Mensesneg Pratikno, Seskab Promono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri PANRB Syafruddin, Menpora Imam Nahrawi, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Tito Karnavian.

Berikut profil 6 tokoh yang diberi gelar pahlawan nasional dilansir brilio.net, Kamis (8/10).

1. Abdurrahman Baswedan, tokoh dari Provinsi DI Yogyakarta.

Profil 6 penerima gelar Pahlawan Nasional 2018 istimewa

foto: Wikipedia

Abdurrahman Baswedan dikenal sebagai sosok penting yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ia sempat bekerja di surat kabar Sin Tit Po. Kemudian ia memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan Soeara Oemoem, milik dr.Soetomo.

Abdurrahman Baswedan tercatat sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tak hanya itu, ia juga aktif dalam gerakan pemuda peranakan Arab untuk berperang melawan Belanda.

Perjuangannya untuk bangsa Indonesia tak hanya sampai di situ, ia pernah rela mengorbankan dirinya dengan membawa dokumen pengakuan kemerdekaan Indonesia ke Mesir pada tahun 1948. Pada saat pemeriksaan petugas Belanda, ia berhasil lolos, karena dokumen tersebut disembunyikan di kaus kakinya. Atas kenekatan dan semangatnya, Indonesia bisa mendapat pengakuan sebegai negara secara penuh, baik secara de jure maupun de facto.

 

2. Agung Hajjah Andi Depu, tokoh dari Provinsi Sulawesi Barat.

Profil 6 penerima gelar Pahlawan Nasional 2018 istimewa

foto: Istimewa

Agung Hajjah Andi Depu lahir di Tinambung, Polewali Mandar pada 1907 dan meninggal pada 1985 di Makassar. Hajjah Andi Depu merupakan sosok wanita yang telah berjuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Aksi-aksinya yang heroik mengantarkannya menjadi ketua Operasi Gerakan Wanita Mandar.

Wanita hebat ini sangat berpengaruh di Mandar. Sehingga ia berhasil menggerakkan masyarakat untuk menumpas penjajah. Keterlibatan Andi Depu benar-benar memberikan kobaran api semangat yang begitu besar.

 

3. Depati Amir, tokoh dari Provinsi Bangka Belitung.

Profil 6 penerima gelar Pahlawan Nasional 2018 istimewa

foto: Istimewa

Depati Amir tercatat sebagai orang yang ikut dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia berjuang melawan penjajahan Belanda dalam rentang tahun 1820-1828 bersama saudaranya Depati Hamzah.

Pemerintah Belanda sangat khawatir atas keberadaan Depati Amir. Pasalnya ia memiliki strategi untuk mengusir para penjajah. Berbagai upaya pemerintah Belanda gagal dalam menjatuhkan pasukan yang dipimpim oleh Amir dan Hamzah.

Amir sempat ditangkap oleh Belanda ketika pasukannya melemah akibat kukurangan pangan. Meski dalam tahanan Belanda, Amir dan adiknya tetap berusaha menularkan semangat perjuangan kepada rakyatnya.

 

4. Mr. Kasman Singodimedjo, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah.

Profil 6 penerima gelar Pahlawan Nasional 2018 istimewa

foto: istimewa

Kasman Singodimedjo adalah Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), yakni perintis parlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat. Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, ia diangkat menjadi Jaksa Agung Indonesia. Prestasinya yang gemilang di bidang hukum mengantarkannya menjadi Menteri Muda Kehakiman di era Orde Lama. Selain itu, Kasman juga aktif berpolitik di Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

 

5. Ir. H. Pangeran Muhammad Noor, tokoh dari Provinsi Kalimantan Selatan.

Profil 6 penerima gelar Pahlawan Nasional 2018 istimewa

foto: Istimewa

Pangeran Muhammad Noor merupakan keturunan bangsawan Banjar. Muhammad Noor dikenal sebagai pejuang yang memimpin Devisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan pada 1945-1949. Ia bergerilya di bawah kepemimpinan Hasan Basry. Namanya juga sangat dikenal sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI. Pangeran Mohamad Noor juga pernah menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik pada masa Soekarno.

 

6. Brigjen KH Syam’un, tokoh dari Provinsi Banten.

Profil 6 penerima gelar Pahlawan Nasional 2018 istimewa

foto: Istimewa

Brigjen KH Syam’un merupakan tokoh yang pernah bergabung dengan kelopok Pembela Tanah Air (PETA) pada tahun 1943-1945. KH Syam’un merupakan keturunan KH Wasid, yang pernah bergerilya menentang penjajah Belanda.

Brigjen Syam'un merupakan pemimpin perjuangan Geger Cilegon pada 1888 melawan Belanda. Lahir pada tahun 1883, KH Syam'un menjadi pelopor pengajaran Islam tradisional melalui Al-Khairiyah di Banten yang kemudian tersebar di Jawa sampai Sumatera. Bagi masyarakat Banten, Sja’mun dikenal sebagai Bupati Serang usai kemerdekan Indonesia.