Brilio.net - Kabar kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud pada tanggal 1-9 Maret 2017 ke Indonesia telah menyita perhatian masyarakat. Sebab, kunjungan Raja Arab ini disebut-sebut bersejarah bagi Indonesia setelah sekian lama. Kunjungan Raja Salman Al Saud itu juga merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Pangeran Mohammed bin Salman, saat hadir di sela-sela KTT Negara-negara Group 20 (G-20), di Hangzhou, China, tahun lalu.

Tak disangka, dari rombongan yang mencapai 1.500 orang yang akan diajak ke Indonesia, ada beberapa pengeran ganteng. Nah, ini 5 dari 25 pangeran yang akan diajak ke Indonesia dilansir brilio.net dari aawsat.com, Senin (27/2).

1. Pangeran Mohammed bin Salman

Lima Pangeran Arab © 2017 brilio.net

foto: salafynews.com

Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud pada 29 April 2015 ditunjuk sebagai Deputi Putra Mahkota oleh Raja Salman. Dia adalah anggota dari Dinasti Saud dan juga anak dari Raja Salman.

2. Pangeran Rakan bin Salman

Lima Pangeran Arab © 2017 brilio.net

foto: aawsat.com

Pangeran Rakan, tergolong pangeran yang masih muda. Saat ia lulus dari sekolah beberapa tahun yang lalu, Raja Salman sempat meneteskan air mata dan kisahnya menjadi viral.

3. Pangeran Ahmed bin Fahd bin Salman

Lima Pangeran Arab © 2017 brilio.net

foto: wikipedia.com

Pangeran Ahmed bin Fahd bin Salman bin Abdulaziz Al Saud adalah cucu ketiga dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pangeran ini lahir pada tanggal 23 Zulhijah pada tahun 1405 (Kalender Hijriyah) yang sesuai dengan 9 September 1985.

4. Pangeran Khaled bin Bandar

Lima Pangeran Arab © 2017 brilio.net

foto: aawsat.com

Pangeran Khaled adalah lulusan dari Royal Military Academy Sandhurst, dan juga merupakan cucu pertama dari Raja Abdul Aziz, pendiri Arab Saudi.

5. Pangeran Mohammed bin Fahd

Lima Pangeran Arab © 2017 brilio.net

foto: aawsat.com

Pangeran Mohammed lahir di Riyadh dan menerima pendidikan umum di Model Institute Capital yang didirikan oleh almarhum Raja Abdul Aziz pada tahun 1941 untuk mengajar anak-anaknya Alquran, teologi Islam, bahasa dan sastra Arab serta matematika.