Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah foto dirinya bermain domino dengan mantan tersangka kasus pembalakan liar, Azis Wellang, viral di media sosial. Dalam foto tersebut, tampak juga Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding.

Raja Juli memberikan klarifikasi, sebelum foto itu diambil, dia bertemu dengan Karding di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), di mana Karding menjabat sebagai sekretaris jenderal. Raja Juli mengklaim bahwa mereka hanya berdiskusi selama dua jam dan tidak membahas isu pembalakan liar sama sekali.

Setelah diskusi, Raja Juli mengaku diajak bermain domino di ruang tamu yang sudah ramai. Dia juga menegaskan bahwa dia tidak mengenal kedua orang lain yang ada dalam foto tersebut.

profil raja juli antoni © 2025 Instagra

Klarifikasi Raja Juli Antoni usai foto main Domino bareng tersangka pembalakan liar dirinya viral
© 2025 Instagra/@rajaantoni

 

"Saya tidak kenal dengan dua pemain lainnya. Tidak ada juga pembicaraan soal kasus apapun pada saat itu," ujarnya dalam postingan Instagram, pada Minggu (7/9/2025).

Raja Juli menambahkan bahwa dia baru mengetahui identitas Azis Wellang setelah foto tersebut viral. "Setelah berita ini beredar, saya baru tahu bahwa salah seorang yang ikut main tersebut adalah Azis Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar," jelasnya.

Profil Raja Juli Antoni

profil raja juli antoni © 2025 Instagram

Profil Raja Juli Antoni
© 2025 Instagram/@rajaantoni

Raja Juli Antoni lahir di Pekanbaru pada 13 Juli 1977. Ia menempuh pendidikan awal di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Setelah itu, ia melanjutkan studi sarjana di IAIN Syarif Hidayatullah (sekarang UIN Jakarta) dan lulus pada tahun 2001 dengan fokus pada Ilmu Alquran dan Tafsir.

Setelah menyelesaikan gelar sarjana, Raja Juli mendapatkan beasiswa Chevening Award dan melanjutkan studi magister di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris pada 2004. Ia kemudian meraih gelar doktor dari Universitas Queensland, Australia, dengan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) pada tahun 2010.

Raja Juli aktif dalam dunia politik sejak muda. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 2000--2002. Sebelum bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli aktif sebagai politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga 2014. Di PSI, dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dan menjadi salah satu pendiri partai tersebut.