Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdamaian di Gaza yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir pada Senin, 13 Oktober 2025. Dalam kesempatan ini, Prabowo meminta kepada TNI untuk mempersiapkan pasukan perdamaian jika Indonesia diminta berkontribusi setelah kesepakatan dicapai dalam forum tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam rapat terbatas di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada malam sebelum keberangkatannya ke Mesir. "Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa jika ada kesepakatan yang baik, kita, Indonesia, siap membantu mengirimkan pasukan perdamaian," ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kepada wartawan setelah rapat.

TNI juga hadir dalam rapat tersebut dan diminta untuk mulai mempersiapkan diri. "Manakala dibutuhkan, kita sudah siap," lanjutnya.

Meskipun Prasetyo belum mengetahui rincian KTT perdamaian di Gaza, dia menegaskan bahwa Prabowo akan kembali menawarkan pasukan perdamaian dari Indonesia jika ada kesepakatan yang konstruktif.

"Kalau memang terjadi kesepakatan yang baik, tidak menutup kemungkinan kita akan berkontribusi," tuturnya.

Prabowo juga menekankan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan lebih dari 20.000 pasukan penjaga perdamaian ke berbagai wilayah konflik, termasuk Gaza, Ukraina, Sudan, dan Libya. Pernyataan ini disampaikan saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York pada 23 September 2025.

"Jika Dewan Keamanan dan Majelis Umum memutuskan, Indonesia siap mengirimkan 20.000 atau lebih putra-putri kami untuk menjaga perdamaian di mana pun diperlukan," kata Prabowo. Dia menegaskan bahwa Indonesia adalah salah satu kontributor terbesar untuk pasukan perdamaian PBB dan berkomitmen untuk menjaga perdamaian dengan tindakan nyata, bukan hanya kata-kata.

KTT perdamaian internasional yang dipimpin oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden AS Donald Trump akan berlangsung di Sharm el-Sheikh pada 13 Oktober 2025. KTT ini akan mempertemukan pemimpin dari lebih dari 20 negara dengan tujuan mengakhiri perang di Jalur Gaza dan meningkatkan stabilitas di Timur Tengah.

Dalam pernyataan resmi, KTT ini bertujuan untuk mengawali fase baru keamanan dan stabilitas regional, sejalan dengan visi Presiden AS Trump untuk mencapai perdamaian di kawasan. Trump juga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana 20 poin untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, yang mencakup pembebasan tawanan dan penarikan pasukan Israel secara bertahap.