Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa kemiskinan yang melanda bangsa ini disebabkan oleh pemimpin-pemimpin yang tidak cakap dan tidak kompeten. Menurutnya, para pemimpin yang tidak memahami cara mengelola negara membuat bangsa asing dapat menguasai kekayaan Indonesia.
"Saudara harus mengerti bahwa kemiskinan itu terjadi karena pemimpin-pemimpinnya tidak pandai, tidak handal, tidak kuat, tidak mampu menghadapi penjajahan dari luar," ujar Prabowo saat memberikan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/8).
"(Kemiskinan) Karena pemimpin tidak pandai, karena pemimpin tidak handal, tidak paham bagaimana menjalankan negara dengan sebaik-baiknya, maka bangsa-bangsa asing bisa menguasai Nusantara yang begini luas," lanjutnya.
Prabowo juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melupakan sejarah bangsa Indonesia. Ia percaya bahwa dengan memahami sejarah, kita dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di masa lalu.
"Kita tidak pernah boleh melupakan sejarah. Bangsa yang melupakan sejarah adalah bangsa yang akan ditakdirkan mengalami kembali kesalahan-kesalahan di masa lampau. Karena itu salah satu upaya kita sekarang adalah untuk segera memperbaiki semua kekurangan-kekurangan kita sebagai bangsa," jelasnya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5318142/original/051207000_1755426882-Screenshot_2025-08-17_170909.jpg)
foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Menurut Prabowo, para pemimpin, wakil rakyat, hingga menteri lahir dari para guru dan mereka yang terdidik. Ia menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki iman dan hati yang kuat, serta tidak mudah diadu domba oleh pihak lain.
"Bangsa ini harus bersatu, semua pemimpin harus kerjasama tidak boleh diadu domba lagi. Tidak boleh menjadi pemimpin yang berhari kecil, berhati kerdil," tutur Prabowo.
Prabowo menuturkan ada lebih dari 200 negara di dunia yang dibagi atas beberapa kategori. Dia menegaskan Indonesia harus merdeka dari kemiskinan dan kelaparan.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh menjadi negara yang gagal. "Kita harus merdeka dari kemiskinan, kelaparan, merdeka dari penderitaan dan itu bisa kita capai dan itu Insya Allah akan kita capai bersama-sama," jelasnya.
Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan mengelola kekayaan Indonesia. Dengan semangat kebersamaan, Prabowo optimis Indonesia akan kembali menjadi negara yang berhasil.
"Kita bersatu bersama-sama menjaga dan mengelola kekayaan kita sehingga kita perbaiki kekurangan-kekurangan kita. Kita atasi penyakit-penyakit masyarakat yang ada di tubuh kita supaya kita kembali menjadi negara yang berhasil," pungkasnya.
Recommended By Editor
- Penjelasan Istana soal OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, beri lampu hijau untuk proses hukum
- Survei kepuasan publik terhadap Prabowo capai 78%, masyarakat disebut bahagia,sehat dan aman
- Momen hangat Prabowo peluk Jan Ethes dan La Lembah di HUT ke-80 RI
- Momen haru Presiden Prabowo cium bendera Merah Putih
- Insiden Gibran ganti dasi biar kompak dengan Prabowo di Sidang Tahunan MPR, apa kata Istana?
- Prabowo pamer capaian ekonomi: Pengangguran turun, 3,6 juta lapangan kerja tercipta
































