Dalam rapat terbatas yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 24 Maret 2025, Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan para menterinya untuk memperbaiki komunikasi pemerintah kepada publik. Pesan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, setelah rapat tersebut.

"Pemerintah tidak antikritik, tetapi narasi yang baik harus dibangun. Jangan sampai opini masyarakat terbentuk dari berita sepenggal yang tidak lengkap," ujar Sudaryono, menekankan pentingnya membangun komunikasi yang efektif.

Dalam lima bulan terakhir, banyak prestasi yang telah dicapai pemerintah, terutama di sektor pertanian. Misalnya, ketersediaan pupuk untuk petani, surplus beras, dan harga gabah yang adil. "Sementara negara lain seperti Filipina dan Jepang sedang mengalami krisis beras, kita justru berada dalam posisi yang lebih aman," tambahnya.

Sudaryono juga aktif turun ke lapangan untuk mendengarkan langsung kebutuhan petani. Dalam kunjungannya ke Sumatera Utara dan Yogyakarta, ia mendapatkan respons positif dari petani mengenai ketersediaan pupuk dan harga gabah yang sesuai. "Mereka semua senang dan saya harus menyampaikan bahwa itu nyata," ungkapnya.

Dia menekankan pentingnya menyebarkan asumsi positif di masyarakat. "Kami harus terus memperbaiki cara berkomunikasi, terutama di media sosial, dengan nada yang positif. Jika ada yang baik, kami sampaikan. Jika tidak, kami perbaiki," jelas Sudaryono.

Di akhir pernyataannya, Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah harus terus menjawab kritik dan tuduhan yang tidak benar. "Kami tidak boleh lelah untuk meluruskan berita yang salah, agar tidak dianggap sebagai kebenaran jika diulang-ulang," tutupnya.

Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Prabowo juga didampingi oleh sejumlah menteri, termasuk Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, untuk membahas isu-isu terkait agrikultur.