Brilio.net - Pemerintah telah membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 sejak tanggal 30 Juni dan ditutup pada 21 Juli nanti. Menjelang penutupan pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2021 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 pada 21 Juli mendatang, masih banyak calon peserta yang menghadapi banyak keluhan dan pertanyaan.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjawab keluhan tersebut dalam sesi live Instagram @bkngoidofficial, Rabu (14/7). Dalam kesempatan itu, admin SSCASN menjelaskan agar peserta tidak usah khawatir ketika NIK dan nomor KK tidak ditemukan bisa melaporkan ke Helpdesk BKN.

Dilansir dari video live Instagram @bkngoidofficial, Rabu (14/7) Kemungkinan NIK dan nomor KK tidak terdeteksi atau terdaftar oleh sistem, karena Dukcapil daerah Anda belum mengirimkan data ke Dukcapil pusat sehingga Anda bisa melaporkan segera ke helpdesk agar segera ditangani.

Terkadang Dukcapil daerah belum mengirimkan data ke dukcapil pusat. Dukcapil di masa PPKM ini adalah pelayanan via whatsappnya,” ujarnya.

Disisi lain, admin SSCASN mengatakan masih banyak peserta yang lupa kata sandi akun setelah mendaftar. Oleh karena itu, dia menghimbau agar peserta ketika mendaftar mengingat dan kalau perlu mencatat pertanyaan dan jawaban pengaman 1 dan 2.

Tujuannya, ketika Anda lupa kata sandi akun, bisa dipulihkan melalui pertanyaan dan jawaban pengaman 1 dan 2. Namun, jika Anda lupa jawaban dari pengaman 1 dan 2, Anda bisa melaporkan ke Helpdesk BKN. Jangan lupa untuk menyiapkan KTP dan KK untuk konfirmasi.

Perlu diingat yang mau daftar kalau bisa diingat pertanyaan dan jawaban pengamannya, karena di helpdesk itu ada lupa password nanti disuruh mengisi pengaman 1. Nah kalau masih lupa jawaban pengaman 1, nanti dikasih pertanyaan pengaman 2, nanti disana akan diminta unggahan KTP dan KK untuk dicek oleh helpdesk BKN apakah yang bersangkutan benar memiliki akun tersebut,” pungkasnya.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat jumlah pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Aparatur Sipil Negera (ASN) yang sudah mengisi formulir hingga Selasa (13/7), siang kemarin mencapai 1,93 juta orang. Sementara dari jumlah tersebut sudah submit baru 924.379 orang.

Dilansir dari Liputan6.com, Rabu (14/7) Instansi pusat seperti Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Perhubungan masih jadi yang paling diburu para pelamar. Namun, Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan jika CPNS 2021 aman dari tindak oknum pelamar fiktif yang kerap memanipulasi data pendaftar. Sebab sistem seleksi kali ini menerapkan skema blind competition, yang membuat publik tidak dapat mengetahui data jumlah pelamar pada setiap formasi secara real time.

"Setiap pelamar tidak bisa melihat berapa banyak orang yang mendaftar dalam satu formasi. Jadi kemungkinan ada formasi yang banyak pendaftar dan ada yang sedikit atau bahkan tidak ada pendaftarnya," jelas Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama BKN Paryono, Sabtu (10/7), yang dilansir dari Liputan6.com, Rabu (14/7).

Meski BKN kerap meng-update data jumlah pelamar untuk tiap instansi secara real time, Paryono menilai hal tersebut tidak akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk mendaftar di CPNS 2021.

"Itu info per instansi tidak per formasi, sehingga hanya sebagai informasi saja, tidak ada hubungannya dengan blind competition," jelas Paryono.