Brilio.net - Ketika pertama kali meluncurkan Brilio pada Maret 2015, fokus kami sepenuhnya tertumpah ke konten yang berupa tulisan. Kami memiliki tim editorial tangguh yang berpengalaman dan tahu bagaimana harus memproduksi konten tulisan terbaik untuk audiens.

Kami melihat ada celah kosong yang perlu dimasuki untuk audiens milenial di Indonesia. Kami berhasil melakukannya dengan sangat bagus.

Dalam 18 bulan terakhir, kami melihat pencapaian terhadap strategi ini jauh melebihi harapan dan perkiraan. Sampai akhir November 2016, kami berhasil meraih 114 juta pageviews setiap bulannya dari konten yang tersebar di berbagai saluran distribusi.

Dalam hal pageviews bulanan, kami tumbuh 76 kali lipat sejak pertama kali diluncurkan.

Pada masa-masa awal pertumbuhan Brilio, perhatian utama adalah menemukan jatidiri dan bagaimana kami harus bersuara. Tujuan saat pertama kali muncul adalah memastikan konten kami benar-benar dibutuhkan sekaligus berhasil menyentuh audiens.

Saat ini, nyata bahwa apa yang kami suarakan bergema seiring dengan pertumbuhan masif audiens di Indonesia. Bagaimanapun juga, memelihara apa yang sudah berhasil kami suarakan tetap menjadi perhatian. Namun harus diingat bahwa menemukan format terbaik terhadap apa yang sudah kami suarakan itulah yang akan membawa kami ke tingkat berikutnya.

Situasi inilah yang membawa kami menjadi lebih agresif dengan format konten berupa video awal tahun ini. Saat kami meluncurkan video pada Maret 2016, kami baru bisa menghasilkan 5 video setiap bulannya.

Saat ini kami sudah menghasilkan lebih dari 40 video per bulan, angka yang akan terus tumbuh selama audiens selalu menunjukkan perhatian pada konten video.

Audiens kami lebih banyak terlibat dengan format video dibanding format media lainnya. Pada masa awal, video-video terbaik yang pernah kami ciptakan memiliki pencapaian sekitar 100.000 view. Bulan lalu, video-video terbaik kami secara organik menghasilkan lebih dari 4 juta view dan 30.000 share.

Kami sadar, kami masih berada di titik awal perjalanan. Tapi kami sekarang siap untuk lompatan besar berikutnya, yaitu menyediakan siaran langsung dan siap bersaing dengan media televisi lewat platform digital.

Dalam beberapa catatan, peluang ketika menyediakan live video secara digital saat ini mirip dengan apa yang kami rasakan ketika menyajikan berita dalam bentuk tulisan 18 bulan yang lalu.

Saat ini hanya ada beberapa pemain yang berfokus pada pembuatan konten live video dengan kualitas tinggi. Dan di antara mereka yang aktif, belum ada yang mampu memimpin untuk pasar generasi milenial di Indonesia. Lebih penting lagi, mereka yang aktif hanya bergerak dalam bentuk format TV online, bukan menciptakan konten dengan format yang disesuaikan untuk platform baru.

Saat ini, audiens di seluruh dunia mulai melirik fasilitas live video secara online. Sejak Facebook meluncurkan fitur livestreaming pada bulan Mei, jumlah pengguna aktif pada situs mereka meningkat empat kali lipat. Sementara Instagram, meski baru meluncurkan fitur livestreaming (Instagram Stories) pada bulan Agustus, hingga September, mereka memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif harian.

Kami melihat ini sebagai bukti, bahwa transisi konten analog ke konten digital pada generasi milenial di Indonesia terjadi semakin cepat. Video digital akan menjadi salah satu format media yang paling berharga di Indonesia dan live video akan memainkan peranan yang sangat penting dalam membuat ini menjadi kenyataan.

Akan ada perubahan besar dari situasi saat ini.