Brilio.net - Hanyutnya siswa SMPN 1 Turi yang hanyut pada Jumat (21/2) menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah korban yang tewas akibat hanyut di Sungai Sempor, Sleman bertambah menjadi tujuh orang.

"Untuk korban meninggal ketujuh ditemukan jam 00.00 WIB lewat," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Wahyu Pristiawan seperti dilansir brilio.net dari Antara.

Cerita heroik datang dari petugas yang bergerak cepat menangani laka air ini. Tri Tukijo, salah seorang petugas BPBD Sleman menceritakan momen-momen saat dirinya menyelamatkan korban dari lokasi kejadian. Tri bertugas mengantarkan korban selamat ke SMPN 1 Turi untuk di data lebih lanjut.

"Sekitar jam 4 kita mendapat informasi laka air di Sungai Sempor. Saya yang sedang stand by langsung meluncur ke lokasi," ujar pria paruh baya ini saat ditemui brilio.net di sekitar lokasi SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2).

Tri Tukijo © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@merapi_news



Membawa satu truk, Tri bersama relawan lainnya mengangkut satu per satu korban ke dalam bak truk. Total ada 50 siswa yang dibawanya menuju tempat yang lebih aman.

"Mereka rata-rata syok dan trauma. Sepanjang perjalanan menangis, tapi kita hibur," cerita Tri.

Tri Tukijo © 2020 brilio.net

Situasi di SMPN 1 Turi. Dari Polda DIY, Tim SAR dan relawan, semuanya sudah mendirikan posko sejak Jumat (21/2) malam
foto: Laksa Mahardikengrat/brilio.net



Korban selamat rata-rata tidak mengalami luka berarti. Mereka yang mengalami luka ringan langsung mendapat pertolongan medis. Proses evakuasi pun berjalan cepat dengan banyaknya kendaraan yang digunakan.

"Kita mengevakuasi sekitar 50-an siswa dan satu truk lagi 40an siswa. Ada juga ambulans dan pick-up (yang turut membantu evakuasi)," tambahnya.

Tri Tukijo sudah bekerja dari 4 sore kemarin hingga sekarang. Kendati demikian fisiknya masih terlihat kuat untuk membantu proses evakuasi korban.

"Alhamdulillah, masih kuat sampai sekarang," ujarnya sembari tersenyum.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengatakan bahwa kondisi sungai yang berubah drastis jadi alasan siswa bisa hanyut.

"Yang membuat anak anak jatuh itu aliran deras dan kemiringan yang curam di lokasi kejadian," ujarnya kepada brilio.net saat ditemui di halaman SMPN 1 Turi.

Hingga kini masih ada tiga siswa yang belum ditemukan. Operasi SAR melibatkan sekitar 400 personel tim SAR. Total personel mencapai 500 jika digabung dengan yang dari posko. Hari ini tim akan diterjunkan hingga pukul 5 sore.