Baru-baru ini, media sosial Instagram Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan setelah netizen Brasil menyerbu akun tersebut. Hal ini terjadi setelah seorang turis Brasil mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani. Banyak netizen yang meminta agar pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan warganya.

Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menjelaskan bahwa pemerintah akan segera memberikan informasi terbaru mengenai langkah-langkah yang diambil untuk membantu proses evakuasi. Dia menekankan bahwa ada banyak kasus yang sedang diadvokasi oleh tim Prabowo.

"Sebenarnya bukan hanya kasus ini di Rinjani, tetapi banyak kasus lain yang sampai ke Presiden dan sedang diadvokasi oleh tim beliau," ungkap Juri di Kantor Kementerian Sekretariat Negara Jakarta.

Juri juga menambahkan bahwa masyarakat telah menyampaikan perhatian mereka kepada Prabowo Subianto melalui berbagai akun media sosial. Dia menegaskan bahwa Presiden Prabowo selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Semua informasi yang masuk, baik melalui medsos Presiden maupun jalur lainnya, akan diperiksa dan diverifikasi. Kami berusaha memberikan bantuan semaksimal mungkin," jelasnya.

Juri menekankan bahwa perhatian Presiden tidak hanya tertuju pada masalah besar, tetapi juga pada kasus-kasus kecil yang dialami oleh individu.

"Presiden tidak hanya fokus pada isu makro, tetapi juga pada hal-hal yang tampak kecil, sepanjang informasi tersebut sampai ke beliau," tambahnya.

 

Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun menuju puncak Gunung Rinjani ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan hingga proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil, JDSP (27), yang jatuh saat mendaki, selesai.

"Aktivitas pendakian dari Pelawangan 4 jalur wisata Pendakian Sembalun menuju puncak Gunung Rinjani ditutup sementara mulai 24 Juni 2025 hingga waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman Wasur.

Yarman menjelaskan bahwa penutupan ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi dan mempertimbangkan keselamatan pengunjung serta tim evakuasi.

"Kami masih mengizinkan pengunjung untuk melakukan pendakian di seluruh jalur wisata hingga lokasi Pelawangan 4 Sembalun. Namun, kami mengimbau para pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan," ujarnya.

Kondisi Pendaki Brasil

Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil, jatuh di kawasan Gunung Rinjani dan belum bisa dievakuasi. Hal ini membuat banyak pihak, termasuk Kementerian Pariwisata, merasa prihatin.

"Kami sangat prihatin atas kecelakaan pendakian di Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025," tulis pihak Kemenpar dalam rilisnya.

Juliana dilaporkan jatuh ke jurang dekat danau kawah Gunung Rinjani saat mendaki bersama pemandu dan lima peserta lainnya. Tim SAR menemukan posisi korban berada di kedalaman sekitar 400 meter, namun evakuasi terhambat oleh medan yang ekstrem dan cuaca buruk.

Operasi SAR terus dilakukan dengan menggunakan helikopter, drone thermal, serta pendaki profesional berpengalaman, bekerja sama dengan Basarnas, TNI/Polri, Pemprov NTB, dan Kedutaan Brasil.

Kemenpar menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama dan akan terus berkomunikasi dengan keluarga korban serta Kedutaan Brasil untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan.

"Laporan terakhir dari Basarnas menyebutkan bahwa tim berhasil menemukan korban dengan bantuan drone thermal pada kedalaman sekitar 400 meter dan diperkirakan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini, tim sedang mempersiapkan proses evakuasi," tutup pernyataan tersebut.