Brilio.net - Presiden Joko Widodo menilai Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam menangani pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Jokowi saat ditanya mengenai kinerja Terawan terkait penanganan Covid-19 dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan Rabu (22/4).

Dalam sebuah sesi, Najwa Shihab mengutip pernyataan Jusuf Kalla yang menyebut pemerintah terkesan lamban dalam menangani wabah. Belum lagi, pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto, saat wabah bermula, yang terkesan menggampangkan.

Mengutip perkataan Terawan, Najwa Shihab berujar, "Ini flu biasa akan sembuh sendiri. Jadi ada kesan menganggap ini bukan masalah serius. Apakah betul kesan itu?"

Mendengar pernyataan Najwa Shihab, Presiden Jokowi tak tinggal diam. "Ini virus berbahaya sangat berbahaya tetapi bisa dicegah dan dihindari. Tapi kita tidak ingin membuat kebijakan itu dengan cara grusa-grusu yang ini dinilai oleh publik lamban di situ," jawab Jokowi.

"Kemudian di awal laboratorium Kementerian Kesehatan diragukan enggak bisa untuk tes PCR, di awal kan begitu. Padahal kita sudah coba bolak-balik. Banyak ahli bilang itu tidak layak untuk melakukan uji PCR. Jangan seperti itulah," Jokowi menyesalkan.

Nyaris tanpa jeda, Najwa Shihab melontarkan pertanyaan menohok kepada RI-1. Najwa Shihab bilang, banyak yang menginginkan Terawan mundur karena kinerjanya jauh dari kata memuaskan.

Dalam rekaman wawancara yang diunggah di kanal YouTube Mata Najwa, Kamis (23/4) siang, Jokowi menyayangkan, upaya pemerintah dalam membuat publik tenang tidak dilihat sebagai sebuah keputusan.

"To the point Pak Jokowi, bagaimana penilaian Bapak atas kinerja Meneteri Kesehatan?" tanya presenter kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 16 September 1977. Ia menekankan, "Penilaian berbeda-beda. Yang ingin saya tanyakan, penilaian Bapak Presiden atas anak buahnya."

Jawaban Jokowi di luar dugaan. "Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tidak ada yang sempurna. Jadi kalau ada yang mengatakan, masyarakat ada yang kecewa itu wajar. Wajar setiap pekerjaan ada yang menilai, setiap keputusan ada risikonya," ia berpendapat.

Jokowi mengingatkan, yang ditangani Menteri Kesehatan Republik Indonesia bukan hanya wabah corona Covid-19. "Yang ditangani Menteri Kesehatan itu kan juga bukan hanya urusan Covid. Ada juga yang lain misalnya demam berdarah yang juga baru ramai di beberapa provinsi," papar Jokowi, panjang.

Urusan wabah corona, ditangani Gugus Tugas Percepatan Penanganan corona virus Disease 2019 yang dikepalai Doni Monardo. "Dan saya melihat dokter Terawan sudah bekerja sangat keras," Jokowi mengakhiri.