Brilio.net - Pemerintah Selandia Baru memutuskan kebijakan super tegas untuk mencegah kembalinya virus corona. Tepat pada Selasa lalu, mereka mengambil langkah lockdown di seluruh negara ketika menemukan satu kasus positif Covid-19. Tindakan ini dilakukan setidaknya selama 3 hari di negara itu. Dilansir brilio.net dari CBS News pada Rabu (18/8), Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan bahwa timnya harus bekerja keras lebih awal untuk menghilangkan virus corona, terutama untuk varian baru.

"Kami telah melihat apa yang terjadi di tempat lain jika kami gagal mengatasinya. Kami hanya mendapat satu kesempatan," jelas Ardern.

Selandia Baru lockdown © Istimewa

foto: Instagram/@jacindaardern

Dilaporkan, satu orang yang terinfeksi berasal dari Auckland. Pemerintah juga sudah mendeteksi ia mengunjungi Coromandel. Sehingga dua area tersebut akan di lockdown selama 7 hari. Sementara itu para ahli kesehatan akan mengulik lebih jauh untuk menemukan sumber infeksinya.

Sebelumnya, Selandia Baru sudah berhasil membasmi virus Covid-19 sejak 6 bulan yang lalu. Bahkan penularan terakhir terjadi pada 28 Februari silam. Akan tetapi Jacinda Ardern sudah memperingatkan bahwa penularan virus delta kemungkinan membutuhkan penanganan yang lebih daripada jenis sebelumnya. Negara itu juga dilaporkan rentan terhadap penularan wabah corona. Hanya 32% orang yang memiliki vaksin dosis pertama, dan 18% lainnya sudah mendapatkan vaksin lengkap.

Selandia Baru lockdown © Istimewa

foto: pexels.com

Dengan keadaan tersebut membuat pejabat khawatir dan mereka tidak ingin membuat kesalahan yang sama. Sehingga mereka tidak ingin menunggu waktu lebih lama untuk memberlakukan tindakan tegas. Maka dari itu, langkah lockdown pun diambil untuk menghindari kembalinya wabah virus corona. Masyarakat Selandia Baru diharuskan untuk tetap berada di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. Di sisi lain, aktivitas di luar hanya diperbolehkan untuk membeli bahan makanan atau berolahraga.