Di tengah kemajuan teknologi, pendidikan di Indonesia justru menghadapi tantangan serius. Baru-baru ini, terungkap bahwa ratusan murid SMP di Kabupaten Buleleng, Bali, belum bisa membaca dengan lancar, meskipun mereka sangat aktif di media sosial. Ini adalah sebuah paradoks yang mencengangkan!
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, menyoroti fenomena ini sebagai cerminan dari kesenjangan dalam pemenuhan hak dasar pendidikan. Menurutnya, ini bukan hanya masalah pendidikan, tetapi juga tantangan besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Bagaimana kita bisa membicarakan kemajuan teknologi dan SDM unggul jika masih ada anak-anak SMP yang tak mampu membaca?" tanyanya dengan nada prihatin.
Puan pun mendesak pemerintah untuk segera menindaklanjuti masalah ini. Ia menegaskan bahwa temuan ini mencerminkan ketimpangan dalam layanan pendidikan yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terlibat.
"Ketidakmampuan membaca dapat berdampak besar pada aspek akademis dan sosial-emosional anak-anak. Negara harus memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan baik," tambahnya.
Ia juga menyoroti kurangnya deteksi dini terhadap hambatan belajar dan dukungan dari keluarga serta sekolah. "Mengatasi masalah ini bukan hanya tugas guru, tetapi juga tanggung jawab orang tua dan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Puan mengingatkan bahwa rendahnya skor PISA (Program for International Student Assessment) menjadi alarm bagi pemerintah. Skor literasi membaca Indonesia pada tahun 2022 hanya mencapai 359, jauh di bawah rata-rata OECD yang sebesar 476. Dalam konteks ASEAN, Indonesia juga tertinggal dari negara-negara seperti Singapura dan Vietnam.
"Ketika anak-anak lebih mahir menggunakan media sosial daripada memahami isi buku, itu adalah sinyal bahwa kita perlu meninjau kembali kebijakan pendidikan kita," sebutnya.
Puan mendorong Kementerian Pendidikan untuk memperkuat program literasi, melatih guru agar lebih berpihak pada siswa, dan meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan.
"Data-data ini tidak bisa dibohongi. Kita perlu gebrakan nyata untuk meningkatkan literasi siswa-siswi Indonesia. Temuan di Buleleng adalah salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan yang harus segera diatasi," tutup Puan dengan tegas.
Recommended By Editor
- Momen Puan Maharani jumpa Prabowo, Jokowi dan SBY saat Parade Senja Akmil, apa yang diobrolkan?
- Megawati umrah bersama Puan Maharani, doakan keberkahan untuk Indonesia
- Didit Prabowo ucapkan ultah untuk Pinka anak Puan Maharani, berujung didoakan netizen berjodoh
- Dulu dibaca Presiden Soekarno kini ganti sang cucu, ini 7 momen Puan Maharani baca teks proklamasi
- Dibandingkan ternyata bersahabat, 9 potret karib Aaliyah Massaid dan Pinka Hapsari anak Puan Maharani
































