Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Ketua Amirul Hajj, mengonfirmasi bahwa semua jemaah haji Indonesia telah melaksanakan ibadah haji. "Tidak ada satu orang pun yang tidak melaksanakan ibadah haji," ujarnya setelah rapat evaluasi di Kantor Urusan Haji, Jeddah, pada 16 Juni 2025.
Namun, dua jemaah haji lansia masih dalam pencarian. "Tapi, ibadah mereka sudah dibadalkan," tambahnya.
Identitas kedua jemaah yang hilang adalah Nurimah dari Kloter PLM 19 dan Sukardi bin Jakim dari Kloter SUB 79. Keduanya tiba di Jeddah pada 25 Mei 2025, bersamaan dalam gelombang II kedatangan.
Harun Arrasyid, Kabid Pelindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, menjelaskan bahwa mereka terpisah dari rombongan selama dua hingga tiga hari di Tanah Suci. "Sukardi terakhir terlihat di Hotel Tala'ea Al-Khair, Makkah, pada 29 Mei 2025, sementara Nurimah hilang saat mengunjungi Masjidi Haram," jelasnya.
"Ibu Nurimah berusia sekitar 80 tahun, dan Bapak Sukardi berusia 77 tahun. Keduanya datang bersama rombongan KBIHU," tambah Harun.
Bentuk 2 Tim Pencari
foto: dok. PPIH 2025)
Pihak Linjam segera membentuk dua tim pencarian, Tim A dan Tim B, yang setiap hari mencari Nurimah dan Sukardi di sekitar Makkah dan Jeddah. Mereka juga berkoordinasi dengan kantor polisi dan KJRI untuk memperluas pencarian.
"Kami berharap ada titik terang sebelum rombongan Kloter PLM 19 dan SUB 79 kembali ke Tanah Air pada 28 Juni 2025," ungkap Harun.
Menag juga menyampaikan bahwa tingkat kematian jemaah haji Indonesia tahun ini menurun. Hingga 15 Juni 2025, jumlah jemaah yang wafat adalah 275 orang, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 298 orang.
Kondisi Kesehatan Jemaah Haji Indonesia
foto: Liputan6.com/Dinny
Jumlah jemaah haji yang dirawat di rumah sakit juga menurun, kini ada 238 orang dengan penyakit terbanyak adalah pneumonia, diabetes, dan penyakit jantung koroner.
"Kami berharap kondisi ini menunjukkan bahwa ibadah haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Menag.
Namun, PPIH Arab Saudi terus mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan, terutama setelah Armuzna yang menyebabkan kelelahan. Menurut dr. M Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daker Makkah, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menjadi penyakit yang paling umum diidap jemaah pasca-Armuzna.
Ia mengingatkan agar jemaah disiplin menggunakan masker untuk mencegah penularan penyakit, terutama saat beraktivitas di luar ruangan atau saat mengalami gejala batuk dan pilek.
Recommended By Editor
- Cerita Ivan Gunawan bertekad naik haji setiap tahun, tak akan absen ajak Ruben Onsu
- Jemaah haji Indonesia panen pujian berbagai negara, karena hal ini
- Kabar gembira, Arab Saudi batalkan rencana pemangkasan kuota haji 50 persen
- Doa menyambut kepulangan jamaah haji 2025, lengkap dengan keutamaan dan tata cara membacanya
- Perjalanan spritual Afgan diam-diam naik haji, sebut begitu ada niat modal nekat saja