Brilio.net - Banjir bandang menerjang sejumlah titik di wilayah Bandung, Jawa Barat, Senin (1/4). Salah satu kawasan yang terkena banjir bandang adalah Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung dan Kelurahan Binaharapan, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung. Banjir bandang yang menerjang wilayah ini membuat jalan-jalan di perumahan warga tergenang air dengan laju yang cukup deras dan ketinggiannya mencapai pinggang orang dewasa.

Hujan deras dan jebolnya tanggul di belakang SD 224 Bandung mengakibatkan jalanan di sekitarnya berubah menjadi sungai. Proses evakuasi warga pun segera dilakukan. Kendati arus banjir cukup deras, namun warga saling bergotong royong untuk melakukan evakuasi, terutama anak-anak sekolah.

Dikutip brilio.net dari akun Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (1/4), Kota Bandung kini rawan bencana banjir. Hal ini dikarenakan makin berkurangnya kawasan resapan air di Ibukota Provinsi Jawa Barat ini.

Melalui akun Twitter-nya, Sutopo juga mengunggah video mengharukan proses evakuasi korban banjir bandang di Bandung. Dalam video tersebut, tampak para warga mengevakuasi anak-anak dari sekolah yang terendam oleh banjir bandang.

 

"Evakuasi warga terus dilakukan dari banjir di Kelurahan Binaharapan Kecamatan Arcamanik Kota Bandung. Hujan deras dan tanggul jebol di belakang SD 224 menyebabkan jalan berubah jadi sungai. Bandung sekarang jadi rawan banjir karena makin berkurangnya kawasan resapan air," tulis Sutopo dalam akun Twitternya.

Evakuasi darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak sekolah SD 224 Bandung ini dilakukan dengan peralatan sederhana, yakni menggunakan tali panjang sebagai pegangan. Dalam video yang diunggah Sutopo tampak anak-anak dievakuasi dari halaman sekolah yang sudah terendam banjir akibat jebolnya tanggul di belakang sekolah.

 

Dalam unggahan videonya, Sutopo juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar berkomitmen untuk menata ulang lingkungan agar mengurangi risiko banjir bandang.

"Anak-anak sekolah pun dievakuasi darurat saat halaman sekolah SD 224 terendam banjir di Kelurahan Binaharapan Kecamatan Arcamanik Kota Bandung. Kita harus tegas dan komitmen menata ulang lingkungan kita untuk mengurangi banjir. Pembangunan tidak hanya mengejar fisik saja," ungkap Sutopo.