Brilio.net - Kelompok pemberontak Papua menyandera polisi yang bertugas di Kabupaten Puncak, pada Senin (12/8). Seorang polisi yang disandera adalah Briptu Hedar, yang akhirnya dikabarkan meninggal dunia. Sedangkan rekannya, Bripka Maki, berhasil meloloskan diri.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Selasa (13/8), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut, tewasnya Briptu Hedar setelah tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, merupakan risiko dari operasi militer. Dia mengatakan, insiden tersebut bisa setiap hari terjadi.

"Ya kan kami sedang mengamankan daerah itu, ada yang ketembak, ada yang luka, itu bagian dari operasi itu. Itu bisa setiap hari terjadi ya," ujar Wiranto yang dilansir dari merdeka.com.

Sebelum gugur, polisi sempat melakukan negosiasi untuk menyelamatkan Briptu Hedar. Namun sayang tidak berhasil. Kini kerabat dan keluarga hanya bisa mengenang sosok Briptu Hedar.

Kejadian tersebut sontak membuat warganet ingin mengela lebih dalam sosok Briptu Hedar yang tewas saat bertugas tersebut. Berikut fakta Briptu Hedar yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (13/8).

 

1. Lahir di Sulawesi.

 Briptu Hedar yang tewas  istimewa

foto: merdeka.com

 

Briptu Hedar merupakan anak dari pasangan Kaharuddin dan Nurhaeda. Ia lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada 17 Juli 1994.

 

2. Baru 7 bulan lulus pendidikan.

 Briptu Hedar yang tewas  istimewa

foto: merdeka.com

 

Sebelum akhirnya ditugaskan di Kepolisian Daerah Papua, Briptu Hedar mengambil pendidikan Diktuk Brigadir Polri Gasum di SPN Jayapura. Briptu Hedar tercatat lulus dalam waktu tujuh bulan.

 

3. Jago bahasa Jerman.

 Briptu Hedar yang tewas  istimewa

foto: Facebook Haedar/Katharina Janur

 

Briptu Hedar tercatat sebagai seorang yang cerdas. Ia bahkan dikenal jago berbahasa Jerman. Tak hanya itu saja, ia juga dikenal sebagai anggota kepolisian yang ulet, disiplin, dan jujur.

 

4. Tulang punggung keluarga.

 Briptu Hedar yang tewas  istimewa

foto: liputan6.com

 

Briptu Hedar dikenal sebagai sosok pengayom. Menurut sang ayah, Kaharuddin, Hedar merupakan tulang punggung keluarga.

"Dia itu kayak kepala keluarga yang memperhatikan adik-adiknya yang kuliah dan sekolah di Makassar. Dia juga orangnya tertutup dan penyabar," ujar Kaharuddin yang dilansir brilio.net dari liputan6.com.

 

5. Sejak kecil bercita-cita menjadi polisi.

 Briptu Hedar yang tewas  istimewa

foto: liputan6.com

 

Sang ayah juga mengatakan anaknya sejak kecil Briptu Hedar memang bercita-cita menjadi polisi untuk mengabdi kepada negara. Oleh karena itu, setamat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 2013, dia langsung melamar ke akademi kepolisian.

"Setelah tamat di SMA, dia merantau ke Papua dan mendaftar polisi di sana dan dia lulus masuk polisi tahun 2015," tutur Kaharuddin yang dilansir dari liputan6.com