Brilio.net - Kabar duka kembali mewarnai dunia musik Indonesia pada awal pekan ini. Yaya Moektio, eks drummer God Bless yang dikenal luas sebagai salah satu musisi rock paling berpengaruh, meninggal pada Senin (8/12), sekitar pukul 04.00 WIB. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.
Informasi mengenai kepergian Yaya pertama kali diumumkan melalui akun resmi God Bless di media sosial. Unggahan tersebut langsung menyita perhatian publik dan memicu gelombang ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan.
"Kami dari keluarga besar God Bless menyampaikan kabar duka yang mendalam. Telah berpulang dini hari ini (8/12) pada pukul 04.00 WIB di RS Fatmawati, Jakarta, saudara kami Bapak Yahya Karya Konsepsianto bin Moektio (Yaya Moektio)....," demikian isi pernyataan yang dibagikan melalui unggahan itu.
Dalam unggahan yang sama, pihak God Bless menekankan bahwa Yaya adalah sosok penting dalam perjalanan panjang mereka. Kontribusinya disebut memberi warna tersendiri bagi musik God Bless, sehingga ia menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah band legendaris tersebut.
"Atas nama keluarga besar God Bless, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga diberi ketabahan dan kekuatan.... Selamat jalan, Yaya. Semoga beristirahat dalam damai di sisi-Nya....," lanjut pernyataan mereka yang menggambarkan kepedihan mendalam atas kehilangan musisi senior itu.
foto: Kapanlagi.com
Peran Yaya Moektio dalam God Bless sangat berarti. Ia resmi bergabung pada 2009 dan turut mengisi proses kreatif album "36th". Kehadirannya saat itu membawa sentuhan baru, menjadi bagian dari kebangkitan God Bless setelah sekian lama vakum.
Sebelum aktif bersama God Bless, Yaya juga dikenal terlibat dalam berbagai proyek musik besar lainnya. Ia tercatat pernah memperkuat Gong 2000, di mana permainan drumnya yang tegas, modern, namun tetap sarat nuansa rock klasik menjadi ciri khas yang diingat banyak penggemar.
Lahir pada 30 Agustus 1957, Yaya meninggal dunia pada usia 68 tahun. Sepanjang kariernya, ia dikenal sebagai musisi yang selalu produktif, terus berkarya meski usianya semakin matang. Perjalanannya dimulai sejak era 1970-an dan namanya semakin disorot pada tahun 1980-an ketika ia membentuk Barata band yang kemudian berubah nama menjadi Cockpit.
Kariernya berlanjut hingga awal 1990-an saat ia bergabung dengan Gong 2000, band yang dibentuk Ian Antono setelah keluar dari God Bless. Bersama nama-nama besar seperti Ahmad Albar, Donny Fattah, dan Harry Anggoman, Gong 2000 menjelma menjadi salah satu supergrup rock terbesar Indonesia pada masa itu.
Recommended By Editor
- 7 Pemain sinetron Preman Pensiun yang tutup usia, Epy Kusnandar meninggal di usia 61 tahun
- Bak firasat, Epy Kusnandar beri nasihat ke karyawan soal amalan, pesannya bikin haru
- Aktor laga Leo Chandra Dozan meninggal di usia 70 tahun, ini 9 potret lawasnya saat eksis main film
- Jerome Polin berduka, sang ayah meninggal dunia setelah terbaring kritis di rumah sakit
- Jerome Polin berduka, kenang sosok ayah yang penuh kasih dan kebaikan
- Fakta mertua Once Mekel yang meninggal di usia 78 tahun, ternyata musisi hebat

































