Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, baru-baru ini menunjukkan ketidakpuasannya terhadap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. Ia mengecam respons yang dianggap tidak pantas terkait insiden di mana seorang jurnalis dari Tempo menerima paket berisi kepala babi.

Susi berpendapat bahwa pernyataan Hasan Nasbi tidak mencerminkan sikap yang seharusnya diambil oleh seseorang yang mewakili pemerintah, terutama Presiden Prabowo. Alih-alih memberikan tanggapan serius, Hasan malah menyarankan agar wartawan Tempo memasak kepala babi tersebut.

Melalui akun Twitter terverifikasi, Susi mengekspresikan kekecewaannya pada Sabtu (22/3). Ia menegaskan bahwa Hasan Nasbi seharusnya mundur dari posisinya sebagai wakil pemerintah.

"Ignorance! Dia harus berhenti mewakili pemerintah bicara di muka publik. Pak @prabowo," tulisnya, lengkap dengan emotikon tangan menjura yang menunjukkan kegeramannya.

Viral Susi Pudjiastuti mengecam ucapan Hasan Nasbi soal teror kepala babi foto: Instagram/@susipudjiastuti

Cuitan Susi ini menjadi viral, dengan lebih dari 36 ribu retweet dan hampir 120 ribu likes. Banyak netizen yang juga meluapkan kemarahan mereka terhadap pernyataan Hasan Nasbi yang dianggap tidak sensitif terhadap situasi yang dihadapi jurnalis tersebut.

Beberapa netizen berkomentar, "Hari-hari ya bu, pernyataan nyeleneh dari pejabat,” dan mempertanyakan apakah presiden benar-benar memberikan tanggapan seperti itu. Tak lama setelah itu, Hasan Nasbi mencoba memberikan klarifikasi.

Dalam penjelasannya, Hasan mengaku tidak bermaksud melecehkan wartawan dan berusaha untuk "menyempurnakan" respons dari jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana, yang akrab disapa Cica. Ia menyatakan, "Respons yang benar itu adalah respons seperti si Fransisca itu dengan mengecilkan si peneror," ujarnya.

Hasan menambahkan bahwa teror tersebut bertujuan untuk menakut-nakuti, dan respons santai seperti yang ditunjukkan Cica di media sosial dianggap efektif untuk menghadapi ancaman.

"Kalau sudah dikecilkan kayak gitu, sekalian saja dikecilkan penerornya dengan cara dimasak, ya kan?" jelasnya, menekankan bahwa itu bukanlah sebuah pelecehan.