Brilio.net - Mengundang tawa bukanlah sekadar soal bercanda. Di balik setiap lelucon yang mengocok perut, ada keterampilan yang diasah bertahun-tahun. Seorang komedian harus mampu membaca situasi, memahami ritme komedi, dan tentu saja, memiliki ciri khas yang membuat mereka mudah dikenali.

Beberapa grup lawak dan komedian ternama seperti Warkop DKI, Patrio, Cagur, hingga Cak Lontong adalah bukti bahwa humor bukan sekadar bakat, melainkan seni yang membutuhkan latihan dan pengalaman. Kesuksesan mereka di panggung hiburan tidak didapat dalam semalam. Banyak dari mereka sudah mulai melawak sejak masih berstatus mahasiswa.

Lantas, seperti apa sih penampilan para komedian ini saat masih duduk di bangku kuliah? Apakah mereka sudah memiliki gaya khas yang sama seperti sekarang, atau justru tampil sangat berbeda? Berikut ulasan mengenai perjalanan karier dan transformasi para komedian dari masa kuliah hingga kini.

1. Indro Warkop merupakan sarjana ekonomi di Universitas Pancasila, Jakarta.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@indrowarkop_asli

2. Gini nih penampilan Eddy Soepono alias Parto saat kuliah. Makin mirip Ariel Noah nggak nih?

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@partopatrio

3. Eko Patrio merupakan mahasiswa di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta. Saat itu ia sudah aktif melawak bersama grup Seboel.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@ekopatriosuper

4. Potret Akri Falaq saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA, Jakarta.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@partopatrio

5. MC sekaligus komedian Uya Kuya dulu mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@king_uyakuya

6. Cak Lontong sempat punya gaya rambut gondrong saat jadi mahasiswa ITS. Manglingi abis!

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@caklontong

7. Lebih aktif ngeband saat kuliah, kini Andre Taulany dikenal sebagai komedian sekaligus MC kondang.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@andreastaulany

8. Grup lawak Cagur bertemu di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Begini potret Narji saat masih berstatus mahasiswa.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@narji77

9. Bersama Denny dan Wendi, Cagur berhasil jadi salah satu grup lawak ternama. Siapa sangka sosok Denny muda ini bakal jadi komedian terkenal?

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@dennycagur

10. Sering bikin orang tertawa dengan aksi enerjiknya, ternyata Aming merupakan lulusan dari jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Istimewa

11. Babe Cabita ternyata sudah memelihara rambut kribonya sejak kuliah pada 2007 silam. Ikonik abis!

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@babecabiita

12. Bisa menebak ini siapa? Ya, cowok berambut gondrong ini adalah Soleh Solihun saat ia masih jadi mahasiswa.

Potret lawas komedian zaman kuliah © 2021 Instagram

foto: Instagram/@solehsolihun

Seiring perkembangan zaman, gaya komedi pun mengalami perubahan. Komedi situasi (sitkom) yang dulu populer, kini mulai bergeser ke platform digital dan media sosial. Para komedian yang tetap eksis adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini.

Indro Warkop, misalnya, masih aktif di dunia hiburan dan menjadi saksi sejarah transformasi komedi di Indonesia. Patrio dan Cagur juga tetap dikenal dengan berbagai peran mereka di acara televisi maupun dunia digital.

Cak Lontong yang terkenal dengan logika humornya terus tampil di berbagai program talk show dan stand-up comedy. Sementara itu, beberapa komedian lain mulai merambah dunia politik, bisnis, dan media sosial untuk memperluas karier mereka.

Meskipun industri hiburan terus berubah, komedi tetap memiliki tempat khusus di hati masyarakat. Dengan terus beradaptasi, para komedian ini membuktikan bahwa humor tidak lekang oleh waktu.