Brilio.net - Luna Maya dan Maxime Bouttier baru saja melaksanakan prosesi siraman adat Jawa di Bali pada Selasa (6/5), sebagai bagian dari persiapan menjelang pernikahan mereka yang dijadwalkan pada 7 April 2025 di Ubud. Siraman ini menjadi salah satu tahapan penting yang sarat makna dalam budaya Jawa.
Salah satu momen yang menyita perhatian dalam prosesi tersebut adalah tradisi pecah kendi. Tradisi ini diyakini mampu meramalkan jenis kelamin anak pertama pasangan pengantin, sehingga menjadi bagian yang ditunggu-tunggu dalam rangkaian acara adat tersebut.
Setelah kendi dipecahkan dalam prosesi itu, Mamie Hardo, pemimpin sanggar yang menangani jalannya acara, menyampaikan prediksinya. Menurutnya, Luna Maya dan Maxime Bouttier kemungkinan besar akan dikaruniai anak laki-laki.
Ramalan tersebut lahir dari tafsir atas tradisi pecah kendi dalam budaya Jawa. Meski begitu, penting disadari bahwa ini hanyalah keyakinan turun-temurun dan bukan jaminan atas apa yang akan terjadi di masa depan, termasuk mengenai jenis kelamin anak pasangan itu.
Tradisi pecah kendi sendiri sudah mengakar lama dalam budaya Jawa dan memiliki makna simbolis yang mendalam. Pecah kendi pratolo yang dijalankan Luna Maya dipercaya membawa nilai-nilai spiritual yang besar dalam prosesi pernikahan.
Dalam praktiknya, bentuk pecahan kendi, arah pecahannya, hingga berbagai elemen lain diperhatikan secara saksama untuk membaca pertanda. Dalam prosesi yang dijalani Luna dan Maxime, detail-detail dari pecahan kendi itulah yang mengarah pada ramalan kelahiran anak laki-laki.
Mamie Hardo, yang sudah lama mendalami tradisi ini, menegaskan bahwa ramalan tersebut lahir dari pengalaman panjang serta pemahaman akan simbolisme pecah kendi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa hasil ramalan itu sebaiknya tidak dijadikan pegangan mutlak.
Prosesi siraman dan pecah kendi bukan sekadar ritual, tetapi juga sarat akan nilai filosofis. Siraman melambangkan pembersihan diri menjelang kehidupan baru sebagai pasangan suami istri, sementara pecah kendi menggambarkan pembuka jalan untuk keberkahan dan rezeki.
Rangkaian upacara adat ini juga menyiratkan doa-doa baik agar rumah tangga pasangan dipenuhi kebahagiaan, kedamaian, dan keberuntungan. Lebih dari sekadar simbol, setiap tahapan memiliki makna mendalam yang mencerminkan harapan dan restu dari keluarga serta lingkungan sekitar.
Dengan melaksanakan prosesi ini secara khidmat, Luna Maya dan Maxime Bouttier menunjukkan betapa mereka menghargai warisan budaya. Mereka juga memperlihatkan komitmen untuk melestarikan nilai-nilai luhur dari tradisi Jawa, sekaligus membawa makna khusus dalam pernikahan mereka.
Recommended By Editor
- Luna Maya dan Maxime Bouttier gelar kondangan online dengan prosesi siraman live
- 11 Momen prosesi siraman Luna Maya dan Maxime Bouttier jelang pernikahan, digelar di satu tempat
- Luna Maya ngaku pernah dilamar seseorang sebelum pacaran dengan Maxime Bouttier, tapi cincin dibalikin
- 9 Potret Luna Maya pakai hanfu busana tradisional Tiongkok saat bridal shower, elegan pol
- Luna Maya sempat dilamar pria lain selain Maxime Bouttier, si aktris bongkar alasan ragu menikah