Masayu Anastasia menyesal bercerai dari Lembu, ungkap kemungkinan perkara rujuk

Brilio.net - Sudah sembilan tahun berlalu sejak Masayu Anastasia dan Lembu Wiworo Jati memilih untuk mengakhiri pernikahan mereka. Meski telah berpisah cukup lama, keduanya tetap menjaga hubungan baik sebagai orang tua dari anak semata wayangnya.

Keputusan untuk tetap menjalin komunikasi yang sehat ini ternyata membuka pintu untuk refleksi yang lebih dalam bagi Masayu. Ia tak memungkiri masih memiliki rasa terhadap mantan suaminya dan bahkan mempertimbangkan kemungkinan untuk rujuk.

Masayu secara terbuka mengungkapkan bahwa hatinya belum sepenuhnya lepas dari sosok Lembu. Ia menyiratkan bahwa perpisahan mereka mungkin adalah jalan untuk saling memperbaiki diri sebelum dipertemukan kembali.

Ia menyebutkan bahwa hubungan baik mereka tetap terjaga, bahkan ketika Lembu telah menikah lagi. Rasa hormat masih ia jaga dan perasaan masih tersimpan di dalam hati.

foto: Instagram/@masayuanastasia

"Gue sampe sekarang masih sayang (Lembu) pasti. Kalau memang ternyata jodohnya, kalau memang selama ini dipisahkan untuk saling intropeksi diri, memperbaiki diri, kalau emang jalannya sudah begitu, gue sih nggak mau munafik," ungkap Masayu Anastasia dikutip brilio.net dari FYP pada Kamis (14/5).

Masayu bahkan mengakui jika hubungannya dengan mantan suaminya masih baik. Ia tetap menghormatinya seperti sosoknya saat masih menikah dengan dirinya.

"Bahkan hubungan kita sekarang masih sangat baik, masih menghormati dia saat nikah, gua masih," imbuhnya,

Penyesalan terdalam Masayu bukan hanya karena kehilangan pasangan, tetapi juga karena dampaknya terhadap anak. Ia mengaku bahwa perceraian itu membuat sang anak berubah, dari yang semula ceria menjadi lebih tertutup.

Ia menyadari perubahan perilaku anaknya saat usianya menginjak 13 tahun. Momen itu membuatnya merasa bersalah karena menyadari bahwa keputusan perceraiannya berdampak besar pada psikologis sang anak.

foto: Instagram/@lembuwiworojati

"Karena mungkin lebih ke anak ya, anak yang tadinya ceria pasti ada lah dampaknya. Dia sempet ngomong pas waktu saat itu, dia udah paham. Saat dia umur 13 gue sempat ajak dia ngobrol karena gue lihat banget perubahan dia, dia jadi introvert, dia cari teman atau sahabat yang satu nasib sama dia," ujar Masayu lebih lanjut.

Meski disibukkan dengan pekerjaan, Masayu mengaku tetap memperhatikan kondisi sang anak. Ia merasa sangat sedih ketika mengetahui perubahan anaknya adalah efek dari keputusan yang ia buat bertahun-tahun lalu.

Obrolan panjang selama dua jam pun tak bisa menahan air mata mereka. Dalam percakapan itu, Masayu mengungkapkan penyesalan mendalam sebagai seorang ibu.

"Gue sebagai ibu yang meski sibuk kerja bukan berarti tidak notice perubahan dia. Gue sedih pasti sedih, makanya gue menyesal, kalau bisa gue puter lagi waktu nggak akan ambil keputusan. Gue bilang ke dia, gue minta maaf. Dua jam gue ngobrol sama dia, 'Aku minta maaf kamu nggak boleh menyalahkan apa yang selama ini ada di pikiran kamu, tapi yang membuat kamu seperti ini adalah keputusan yang aku ambil', dia nggak berhenti nangis selama dua jam," katanya.

Ayu pun akhirnya tetap memilih sendiri karena mengutamakan anak. Di sisi lain, ia tetap membuka kemungkinan bahwa jalannya belum tentu berakhir, terutama jika memang masih ada ruang untuk perbaikan dan kesempatan kedua.