Aji Yusman pun rela meminjam uang kepada teman-teman dan kerabatnya demi keselamatan sang istri. Ia juga pontang-panting mencari bantuan untuk setidaknya sang istri mendapatkan penanganan medis karena saat itu bayi dalam rahim istrinya sudah meninggal selama 7 hari.

Beruntung saat itu, ia sempat mendapatkan bantuan dari salah satu kerabat untuk masuk ke salah satu rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, ia tak sempat bertemu dengan dokter kandungan. Di sana ia hanya bertemu dengan para bidan dan timnya. Selanjutnya, ia baru bertemu dokter kandungan pada pukul 05.00 WIB.

Usai bertemu dokter dan dijelaskan soal kemungkinan tindakan, sang istri justru merasakan gerakan seperti orang mau melahirkan. Saat itu tepat hari ke-8 sang bayi meninggal dalam kandungan. Gerakan sang istri seperti menarik nafas dan hendak mengejan.

"(Sayang) kayak mau lahir ini," ungkap istrinya yang saat itu tengah merasakan seperti kontraksi. Saat diperiksa, ternyata sudah pembukaan empat.

<img style=

foto: Instagram/@aji_yusman

 

Bak keajaiban, anak yang meninggal dalam kandungan sang istri justru keluar dengan sendirinya sebelum dilakukan tindakan operasi caesar. Aji Yusman pun menceritakan kondisi buah hatinya yang telah meninggal lebih dari seminggu tersebut.

"Setengah 7 keluar, kayak bentuk paket. Masyaallah rapi, nggak bau, nggak ada darah muncrat bagaimana," jelasnya.

Jenazah bayi keluar dalam kantung ketuban yang utuh dan tidak pecah. Ia menceritakan, istrinya bahkan tidak menyadari kalau jenazah anaknya sudah keluar. Menurut Aji Yusman, buah hatinya yang berjenis kelamin perempuan dan sudah memasuki usia tujuh bulan tersebut tampak utuh dan lengkap.

"Lengkap, nggak ada yang kurang, jari kanan kiri lima, kaki kanan kiri lima, telinga lengkap, hidung mancung," terangnya.

<img style=

foto: Instagram/@aji_yusman

 

Aji Yusman pun lega setelah jenazah bayi mereka berhasil keluar dari rahim sang istri. Diakui Aji Yusman, ceritanya yang menjadi viral lantaran mencari bantuan untuk menolong sang istri ini ditengarai berbagai kejadian pahit yang dialaminya semenjak pandemi. Aji mengungkap bahwa bisnisnya terimbas pandemi.

Harta benda yang dimilikinya seperti mobil, motor hingga rumah sudah dijual untuk biaya operasi sang ibu pada tahun 2010 lalu. Ayahnya pun terkena penyakit kanker dan meninggal tahun 2022. Segala keperluan keluarga ini menghabiskan biaya kurang lebih Rp 2 miliar. Kejadian pahit yang beruntun menimpanya membuat Aji Yusman terpaksa bercerita dan meminta bantuan melalui media sosial.

"(Jenazah bayi) keluar sendiri, akhirnya, finally keluar sendiri, di hari ke-8 keluar," katanya.

"Tuhan sendiri yang turun tangan untuk mengeluarkan hambanya yang sudah meninggal dalam perut," tutur Aji.