Kini dinobatkan jadi diva sekaligus hot mom, bocah imut berambut curly ini ternyata anak dokter gigi

Brilio.net - Berkarier sebagai penyanyi ternama merupakan impian bagi banyak individu. Berbagai upaya ditempuh untuk menembus industri musik, mulai dari mengikuti ajang pencarian bakat hingga memperoleh sorotan berkat nama besar orang tua.

Namun, perjalanan karier bocah berambut keriting ini menempuh jalur yang berbeda. Karier di dunia musik tidak dimulai dari ajang kompetisi maupun pengaruh keluarga. Berdarah Minang, sosok ini memulai langkah di dunia hiburan sebagai model untuk Majalah HAI. Tanpa diduga, kesempatan tersebut membuka jalan menuju popularitas yang lebih luas di kalangan publik.

foto: Instagram/@serba_serbi.djadoel

Ia kemudian mendapat peran pertama dalam serial TV berjudul 7 Tanda Cinta. Setelah sebelumnya, ia juga dipercaya menjadi model video klip band Jikustik 'Seribu Tahun Lamanya'. Tak mengambil jalan sebagai pemain seni peran, bocah ini justru makin dikenal sebagai penyanyi.

Sebelum menyanyikan soundtrack film, ia sudah lebih dulu terjun ke tarik suara sebagai featuring singer dari PAS Band. Sejak itu, ia memutuskan untuk fokus di industri musik dan merilis banyak lagu hits. Ia pun sudah berkolaborasi dengan musisi papan atas hingga mancanegara, seperti Christian Bautista, dan Julio Iglesias.

Ia adalah Bunga Citra Lestari. Seiring berjalannya waktu, penyanyi yang akrab disapa Unge ini juga menerima tawaran bermain film. Debut film pertamanya di judul Cinta Pertama. Seiring perannya di film layar lebar, ia pun merilis single pertamanya sebagai soundtrack dengan judul sama, Cinta Pertama (Sunny). Sejak saat itu karier bernyanyinya ikut meroket.

foto: kapanlagi.com

Sementara itu, berbeda dengan Unge yang dekat dengan gemerlap dunia hiburan. Sang ibu rupanya berkarier di dunia kesehatan. Yap, ibu BCL yang bernama Emmy Syarif merupakan seorang dokter gigi. Kendati demikian, sang ibu sangat mendukung karier penyanyi cantik ini di dunia musik.

Dalam beberapa momen terlihat, sang ibu setia mendampingi putrinya kala manggung on air maupun off air. Ibu BCL pula yang menjadi sosok di balik ketegaran ibu satu anak ini sejak kepergian suaminya, Ashraf Sinclair. Emmy selalu meluangkan waktu untuk putrinya. Termasuk, kala mendampingi putrinya melewati masa-masa berat ditinggal sang suami.

foto: Instagram/@bclsinclair

Bersamaan itu, transformasi BCL pun kian bersinar. Dulu punya pipi chubby, kini penyanyi yang dinobatkan sebagai diva karena kariernya yang tak pernah pudar ini semakin menawan. Ia menjadi salah satu selebriti yang memiliki body goals meski sudah memiliki satu anak, Noah.

foto: Instagram/@bclsinclair

Rupanya, Unge dulu mengaku masih kurang memperhatikan kesehatan. Namun, ia kini sudah rutin menjaga tubuhnya. Usaha tersebut pun membuat berat badannya konsisten di angka ideal dan selalu berenergi di setiap aktivitasnya sehari-hari.

Bunga Citra Lestari (BCL) jadi Ibu Don di film Jumbo.

Bunga Citra Lestari (BCL) berperan sebagai pengisi suara karakter Ibu Don dalam film animasi Indonesia berjudul Jumbo, yang dirilis pada 31 Maret 2025 bertepatan dengan momen Lebaran. Dalam film ini, Ibu Don digambarkan sebagai sosok ibu yang bijaksana, penuh kasih sayang, dan menjadi sumber kekuatan emosional bagi tokoh utama, Don, seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun yang sering diremehkan karena tubuhnya yang besar. Karakter Ibu Don memberikan pesan-pesan penting kepada Don melalui dongeng-dongeng yang ditinggalkannya sebelum wafat, yang kemudian menjadi inspirasi bagi Don dalam menghadapi tantangan hidupnya.

Selain mengisi suara, BCL juga menyumbangkan suaranya dalam lagu tema orisinal film Jumbo berjudul "Selalu Ada di Nadimu", yang menggambarkan cinta seorang ibu yang abadi. Pengalaman BCL dalam mengisi suara Ibu Don membangkitkan kenangan pribadinya saat mendongeng untuk putranya, Noah, sebelum tidur. Ia mengungkapkan bahwa peran ini sangat dekat dengan kehidupannya sebagai seorang ibu, meskipun karakter Ibu Don digambarkan lebih lembut dan penuh perhatian dibandingkan sifatnya yang cenderung cuek.

Film Jumbo sendiri merupakan karya debut sutradara Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Studios bersama Springboard dan Anami Films. Film ini berhasil menarik perhatian penonton dan menjadi salah satu film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, dengan pencapaian lebih dari dua juta penonton dalam sebelas hari penayangan.