Aditya pun mengungkap fakta di balik tuduhan utang tersebut. Menurut Aditya, dana yang digunakan untuk renovasi rumah Sabda merupakan dana bersama yang sudah disepakati oleh Wulan.

"Semua atau dana-dana talangan tersebut sebenarnya bukan dana talangan sebenarnya, tapi dana yang disepakati bersama untuk keperluan bersama juga," katanya.

Sabda Ahessa upayakan damai © Instagram

foto: Instagram/@sabdaahessa

Wulan dengan Sabda sepertinya saat itu memang berencana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Saat melakukan renovasi, ibu tiga anak itu ingin memiliki kamar khusus untuk menyimpan barang-barang pribadinya.

"Jadi contohnya ibu Wulan Guritno mungkin memiliki rencana di kemudian harinya hendak membuat kamar pakaian wanita. Seperti itu," kata Aditya.

"Ya kira-kira pakaian itu namanya rencana ke depan mau ada apa di rumah itu kan semua kesepakatan bersama pakaian wanita misal ada kamar bajunya seperti itu," Aditya menambahkan.

Sabda masih mengupayakan jalur damai usai digugat Wulan Guritno. Dia tak ingin nantinya gugatan tersebut memicu permusuhan usai putus dengan ibunda Shalom Razade.

"Oleh karena itu kami hadir disini. Kemudian semangat dari beliau baik dari beliau ingin memberikan kompensasi yang kemudian hari juga masalah ini bisa selesai kekeluargaan seperti itu dan kami selaku kuasa hukum dari mas Sabda juga memiliki dedikasi untuk perkara ini untuk berakhir pada perdamaian. Seperti itu," papar Aditya.

Sabda Ahessa upayakan damai © Instagram

foto: Instagram/@wulanguritno

Di sisi lain, Ficky Fernando selaku kuasa hukum Wulan mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk berdamai dengan Sabda. Namun, Wulan berharap dana talangan yang diberikan sebelumnya segera dikembalikan. Terlebih, sang mantan sudah berjanji untuk membayar uang tersebut sejak beberapa waktu lalu.

“Ya nggak apa-apa, kita kan di sini bukan mau ribut-ribut sebenarnya. Cuma kan ini hanya media untuk melakukan penagihan. Kalau memang mau dibayar ya selesai. Kita tidak akan panjangin,” kata Ficky.