Brilio.net - Sidik Eduard kembali mencuri perhatian publik, bukan karena perannya di layar kaca, melainkan lewat kisah hidupnya yang penuh liku. Lama tak terlihat di dunia hiburan, Sidik kini fokus menekuni usaha bakso cilok yang ia jalani bersama sang istri, Dea Salsabilla Amira.

Pasangan ini diketahui berjualan di pinggir jalan dan sempat mengalami berbagai tantangan saat membangun usaha dari nol. Meski kehidupannya terlihat jauh dari sorotan glamor, Sidik tak sungkan menceritakan perjalanan hidup rumah tangganya yang penuh perjuangan.

Di balik senyumnya saat melayani pembeli, Sidik menyimpan banyak cerita soal pasang-surut kehidupan bersama sang istri. Ia mengakui bahwa perjalanannya selama menikah penuh tantangan, terutama ketika harus mengajak sang istri merasakan kerasnya hidup dari jalanan.

Sidik merasa bersalah karena membawa istrinya ke dalam kehidupan yang jauh dari kenyamanan. Ia menggambarkan masa-masa sulit mereka sebagai perjalanan yang seperti roller coaster.

Sidik Eduard malu dengan mertua karena istri hidup susah  © 2025 Instagram

foto: Instagram/@sidikeduardd

"Saya yang malu sebenernya, ngebawa istri saya seperti roller coaster kehidupannya, naik-turun, kebanting sana, kebanting sini," ungkap Sidik dikutip dari kanal Hati ke Hati pada Minggu (8/6).

Ia juga mengenang momen saat mereka harus berjualan di bawah hujan tanpa perlindungan. Kondisi itu membuatnya hanya bisa pasrah dan terus meminta maaf kepada sang istri.

"Sampai akhirnya hujan-hujanan jualan pinggir jalan tanpa payung, panas-panasan. Cuma bisa minta maaf aja waktu itu, udah nggak tahu tuh, minta maaf aja," imbuhnya.

Dalam pengakuannya, Sidik mengungkap rasa malu yang ia rasakan saat memikirkan mertuanya. Ia merasa tidak bisa memberikan kehidupan yang layak sebagaimana sang istri dapatkan saat tumbuh dalam keluarga yang serba cukup.

Sidik Eduard malu dengan mertua karena istri hidup susah  © 2025 Instagram

foto: Instagram/@sidikeduardd

"Saya kadang-kadang malu sama mertua saya kayak, mungkin istri saya ini, udah dibesarkan dari kecil dengan kecukupan, dengan kenyamanan, fasilitas yang dikasih," jelasnya.

Meski begitu, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik meski jalannya belum selalu mulus. Sidik merasa bersalah karena justru membawa istrinya dalam kesusahan, bukan kenyamanan seperti harapannya.

"Tapi ketika saya bawa dia itu, saya malah bawa istri saya susah," keluhnya.

Kata-kata Sidik pun menjadi cerminan tekadnya untuk terus berjuang demi masa depan keluarga kecilnya. Ia menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan harapan akan hari yang lebih baik.

"Maaf jika selama ini belum sempurna buat bahagiain kamu. Suatu saat nanti, aku yakin bisa lebih bahagiain kamu sama anak-anak," ungkapnya.