Brilio.net - Pencemaran lingkungan akibat sampah rumah tangga memang masih menjadi persoalan pelik, terutama sampah plastik. Bahkan menurut Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun dan sebanyak 24 persen sampah masih tidak terkelola.

Duta Lingkungan Tasya Kamila memiliki perhatian besar terhadap kebersihan lingkungan. Mantan penyanyi cilik itu mengatakan untuk bisa peduli terhadap lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dulu.

Setiap harinya istri dari Randy Bachtiar tersebut memilah sampah rumah tangganya. Bahkan ia memiliki tabung komposter pribadi atau alat untuk membuat pupuk dari sampah sisa makanan.

"Di rumah aku menabung sampah. Aku pisahkan sampah basah yang bisa terurai alami seperti sisa makanan, kulit buah, dan daun-daunan. Setelah dimasukkan ke tabung komposter, disemprot dengan bioaktivator (pengurai) lalu tunggu 3-5 hari, pupuk cair sudah bisa dipakai," kata dia saat ditemui media dalam acara Workshop Bukalapak 'Trash to Treasure' di Jakarta, Kamis (21/2).

Tasya mengaku saat ini masih banyak masyarakat yang belum peduli terhadap pemanfaatan sampah. Dengan dirinya dipilih sebagai Duta Lingkungan, Tasya memiliki kesempatan besar untuk menyadarkan masyarakat.

"Aku datang ke seluruh kota di Indonesia, dari kotanya yang kotor sampai kota yang bersih sudah aku datangi. Aku mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan bagaimana cara mengelola sampah dan menyadarkan mereka mengenai bahaya sampah," terangnya.

Masih menurut Tasya, banyak hal kecil yang bisa dilakukan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Salah satu yang paling mudah adalah sediakan tempat terpisah untuk sampah organik dan an-organik.

"Kalau disediakan tempat sampah seperti ini setidaknya ada niat untuk memilah sampah," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu perwakilan Komunitas Weekend Workshop & Kerta Bumi Foundation, Ikbal yang mengatakan bahwa untuk memulai peduli terhadap lingkungan paling tidak siapkan dua tempat sampah untuk sampah basah dan kering.

"Ditulis sampah basah dan kering di setiap tong sampah agar mereka ada ketertarikan untuk memilah sampah. Kalau nggak ada waktu buat milah sampah bisa dikasih ke pemulung untuk sampah yang kering. Pokoknya tong sampah harus selalu bersih agar orang nggak jijik," ucapnya.