Ibu dari aktris terkenal Taiwan, Barbie Hsu, kini tengah menjadi sorotan setelah mengambil keputusan kontroversial untuk menjual rumah mewah putrinya. Banyak penggemar yang merasa tidak setuju dan menuduhnya memanfaatkan foto Hsu untuk menarik perhatian publik.

Menurut laporan dari VN Express yang dirilis pada Kamis (3/7/2025), ibu Hsu, Huang Chunmei, berusaha menjual rumah besar tersebut. Tindakan ini diduga terkait dengan masalah hipotek yang belum terbayar, yang membuat rumah tersebut berisiko diambil alih oleh bank.

Dengan nilai properti yang mencapai 460 juta dolar Taiwan (sekitar Rp257 miliar), dan pembayaran hipotek bulanan yang lebih dari 1 juta dolar Taiwan (sekitar Rp559 juta), menemukan pembeli di pasar real estat yang lesu saat ini bukanlah hal yang mudah.

Lebih jauh lagi, Huang menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah 'memimpikan putrinya,' yang memicu spekulasi bahwa ini adalah cara untuk mengalihkan perhatian media dari masalah keuangan yang sedang dihadapi keluarganya.

Sementara itu, adik Hsu, Dee Hsu, dan suami Hsu, DJ Koo, baru-baru ini terlihat di Korea Selatan, yang menimbulkan kecurigaan bahwa mereka sedang mengurus prosedur warisan dari mendiang Barbie Hsu.

Huang juga berusaha mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, termasuk mantan suami Hsu, Wang Xiaofei. Namun, kabar mengatakan bahwa Wang lebih memilih untuk menyerahkan masalah warisan kepada pengacaranya dan menghindari interaksi lebih lanjut dengan keluarga Hsu.

Pada Maret 2025, pengadilan Taiwan memutuskan bahwa harta warisan Hsu akan dibagi rata antara DJ Koo dan kedua anaknya dengan Wang. Sebagai wali sah, Wang akan mengawasi warisan mereka hingga mereka dewasa, menurut laporan dari The Standard.

Media Taiwan, termasuk China Times, melaporkan bahwa total aset mendiang bintang Meteor Garden diperkirakan mencapai 600 juta yuan atau sekitar Rp1,4 triliun.

Ibu Barbie Hsu jual rumah mewah sang mendiang bernilai Rp257 M, fans protes keras

Barbie Hsu. (Instagram/ hsushiyuan)

Sumber terpisah menyebutkan bahwa Wang tidak berencana untuk memindahkan anak-anaknya dari Taiwan ke Beijing dan akan memprioritaskan kesejahteraan mereka dalam setiap keputusan. Di sisi lain, Huang sempat mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap mantan menantunya di media sosial, menyebutnya sebagai pembohong.

Dalam sebuah postingan, ia menulis, 'Dia adalah pembohong, dan saya adalah orang bodoh,' yang jelas ditujukan kepada Wang.

Huang juga memberikan wawancara eksklusif di mana ia menyatakan, 'Selama anak-anak baik-baik saja, itu saja yang penting. Saya sudah tua dan tidak punya kekuatan lagi. Saya patah hati karena putri saya yang berbakti telah meninggal. Tolong jangan mengajukan pertanyaan yang tidak berdasar atau menambah kesedihan saya.'

Ia juga menjawab pertanyaan mengenai sengketa hak asuh anak dan pembagian harta, mengatakan, 'Apapun yang dia (Wang) inginkan, terserah dia untuk mengambilnya. Saya hanya menginginkan putri saya. Tolong jangan biarkan saya terbangun menangis setiap hari.'

Koo juga menyatakan di media sosial bahwa dia berencana untuk mentransfer bagian warisannya kepada ibu Hsu, dengan mengatakan, 'Semua aset Hsu yang diperoleh dengan susah payah ditujukan untuk melindungi keluarganya yang terkasih, jadi saya bermaksud untuk memberikan bagian saya pada ibu mertua saya.'

Namun, para pakar hukum di Taiwan menjelaskan bahwa hak waris bersifat pribadi dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain. Jika Koo secara resmi melepaskan hak warisnya, maka seluruh kekayaan Hsu akan jatuh kepada anak-anaknya.

Di sisi lain, mantan suami Hsu baru saja menikahi wanita yang 18 tahun lebih muda darinya, Mandy Ma, pada 17 Mei 2025, di Prince Jun's Mansion Hotel yang bersejarah di Beijing, China. Acara tersebut berlangsung intim, hanya dihadiri oleh anggota keluarga dan teman dekat.

Namun, menurut laporan dari VN Express pada 21 Mei 2025, kedua anak Hsu tidak hadir dalam pernikahan ayah mereka. Media Taiwan, Znews, melaporkan bahwa Wang Hsi Yueh (11) dan Wang Hsi Lin (9) pergi ke Taipei bersama pengasuh mereka menjelang upacara pernikahan untuk menghindari perhatian publik.