Brilio.net - Kejadian tak mengenakkan menimpa Ustaz Abdul Somad saat tiba di bandara Hong Kong, ditolak masuk dan tanpa alasan diarahkan untuk kembali ke pesawat yang sama untuk keberangkatan ke Jakarta, Sabtu (23/12).

Sejatinya, ustaz Abdul Somad akan menghadiri undangan dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada 24-25 Desember besok. Namun, ia mohon maaf kepada para TKI tak bisa hadir sebab kejadian tersebut.

Tak berselang lama, Ustaz Abdul Somad memberikan klarifikasi atas kejadian yang menimpanya saat tiba di bandara Hong Kong lewat akun Instagram pribadinya.

 

KLARIFIKASI TENTANG KUNJUNGAN KE HONGKONG 1. Saya sampai di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah) 2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir. 3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab. 4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya. 5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta. 6. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua. 7. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da'wah. 8. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hongkong. 9. Semoga tulisan singkat ini mampu menjadi klarifikasi. 6 Rabiul Akhir 1439 24 Desember 2017 Abdul Somad

A post shared by Ustadz Abdul Somad (Official) (@ustadzabdulsomad) on

 

"KLARIFIKASI TENTANG KUNJUNGAN KE HONGKONG

1. Saya sampai di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah)

2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir.

3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab.

4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.

5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta.

6. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua.

7. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da'wah.

8. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hongkong.

9. Semoga tulisan singkat ini mampu menjadi klarifikasi.

6 Rabiul Akhir 1439
24 Desember 2017
Abdul Somad"

Postingan tersebut mengundang simpati, belum sehari ribuan warganet membajiri kolom komentar.

"Tetep smangat tuan guru @ustadzabdulsomad smoga di beri kesehatan amiin," Komentar @egimaul36

"Ujian demi Ujian.. Semoga kita semua senantiasa Istiqomah ya Ustadz... Kami selalu mendokan ustadz." Komentar @awai_gizly