Brilio.net - Sejak beberapa tahun belakangan, dangdut pantura mulai mendapat tempat dalam tren musik kekinian. Hal ini turut melambungkan para penyanyi yang mendendangkan lagu-lagu dengan bahasa campuran Indonesia dan Jawa. Nggak salah jika pedangdut pantura ini menjadi sosok idola baru di industri hiburan.

Namun, perjalanan mereka untuk bisa dikenal luas publik tentu bukan hal mudah. Begitupun yang dirasakan bocah berponi ini. Tak pernah menyangka sebelumnya, jika bocah yang kini jadi pedangdut ternama Tanah Air ini sempat hidup susah berprofesi sebagai pengamen. Dia mulai mengamen sejak kelas 5 SD.

bocah berponi dulu jadi pengamen © instagram

bocah berponi dulu jadi pengamen
Instagram/@viavallen

Tak sebesar sekarang, pendapatannya kala itu berkisar Rp 4000 hingga Rp 25.000 per hari. Selain harus melawan panas terik matahari, dia juga sempat ditangkap satpol PP saat mengamen di lampu merah. Naasnya, dia ditangkap bersama adik-adiknya yang diajaknya saat mengamen.

Sejak ditangkap, dia pun berhenti mengamen. Sang ayah lantas mengarahkannya untuk menjadi penyanyi. Sebelum tampil di depan layar, dia tampil di hajatan dan panggung-panggung kecil di kampung. Talentanya pun diketahui oleh Sera, salah satu orkes Melayu yang namanya cukup dikenal di Jawa Timur. Orkes Sera lah yang akhirnya membawa nama bocah ini dikenal luas publik.