Brilio.net - Kebijakan baru mengenai fasilitas anggota DPR RI periode 2024–2029 langsung menyedot perhatian publik. Rumah dinas yang biasanya disediakan kini ditiadakan dan diganti dengan tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan. Perubahan tersebut membuat pendapatan bulanan anggota dewan otomatis meningkat.

Nafa Urbach termasuk salah satu anggota DPR yang mendukung perubahan itu. Ia secara terbuka menyampaikan alasan membela kenaikan tunjangan, terutama terkait tunjangan rumah senilai Rp50 juta.

Menurutnya, banyak anggota dewan dari luar kota harus menyewa rumah dekat Senayan agar mobilitas kerja lebih efisien. Nafa pun mencontohkan dirinya yang tinggal di Bintaro, kerap terjebak macet panjang meski jarak tempuh hanya setengah jam.

Pernyataan tersebut memicu gelombang kritik yang deras dari masyarakat. Respons negatif itu bahkan membuat Nafa terpaksa menutup kolom komentar di akun media sosial pribadinya.

Untuk meredam kontroversi, Nafa akhirnya memberikan klarifikasi panjang. Ia menegaskan bahwa banyak hal belum diketahui publik terkait beban kerja anggota dewan.

Berikut klarifikasi Nafa Urbach usai membela kenaikan tunjangan DPR, dirangkum brilio.net dari Instagram @nafaurbach, Jumat (22/8).

1. Memahami Kekecewaan Publik

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan © Instagram

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan
© Instagram/@nafaurbach

Nafa Urbach mengaku menyadari keresahan masyarakat terkait tunjangan DPR yang naik drastis. Ia menegaskan bahwa kepentingan rakyat tetap menjadi prioritas utama dalam setiap langkahnya.

“Saya memahami kekecewaan masyarakat, di tengah kondisi masyarakat hari ini dan bagi saya kepentingan rakyat harus selalu diutamakan,” kata Nafa.

Nafa juga tidak menutup telinga terhadap berbagai komentar publik. Baginya, kritik adalah pengingat agar tetap amanah dan bekerja maksimal untuk kepentingan rakyat.

2. Fokus mengurus daerah pemilihan

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan © Instagram

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan
© Instagram/@nafaurbach

Sebagai anggota Komisi IX DPR RI dari dapil 6 Jawa Tengah, Nafa menuturkan tanggung jawabnya cukup besar. Ia harus memperhatikan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Wonosobo, Temanggung, hingga Purworejo.

“Sebagian dari mereka inilah pemilih-pemilih aku, dan pasti aku urus mereka terlebih jika mereka mengalami kesulitan terkait BPJS kesehatan hari-hari ini, subsidi pribadi juga wajib untuk kami selalu keluarkan untuk mereka jika mereka membutuhkan,” bebernya.

3. Rutin Pulang ke Dapil Setiap Bulan

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan © Instagram

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan
© Instagram/@nafaurbach

Nafa menegaskan bahwa dirinya tidak hanya bekerja di Senayan, tetapi juga aktif mendatangi konstituen. Setiap bulan ia selalu menyempatkan pulang ke dapil untuk mendengar keluhan warga secara langsung.

“ngapain aja sih klo aku sebulan sekali pasti pulang ke dapil, yah ini salah satunya aku ngurus dapil aku guys, aku ngurus warga aku dsana,” ungkapnya.

Kunjungannya ke daerah pemilihan selalu diiringi agenda kerja yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Ia mencontohkan salah satunya terkait program makan bergizi gratis serta layanan BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan.

“ini ada hubungannnya dengan program makan bergizi gratis/bpjs kesehatan-ketenangakerjaan,” tambahnya.

4. Menguasai Isu di Daerah Pemilihan

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan © Instagram

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan
© Instagram/@nafaurbach

Menurut Nafa, setiap anggota dewan wajib memahami isu-isu yang terjadi di dapil masing-masing. Dengan begitu, mereka bisa menjadi perpanjangan tangan rakyat agar bantuan tepat sasaran.

“setiap dewan harus bisa menguasai isu2 yg trjadi di setiap dapil mrk supaya kami bisa menjadi perpanjangan tangan untuk membantu mrk tepat sasaran terlebih yg berhubungan dengan kom 9,” jelasnya.

Meski begitu, wanita 45 tahun ini menuturkan bahwa kepeduliannya tidak terbatas pada tugas di Komisi IX saja. Ia juga berupaya memberi dukungan lain, termasuk rencana subsidi listrik bagi keluarga kurang mampu pada tahun 2026.

5. Peduli Pendidikan Anak di Desa

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan © Instagram

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan
© Instagram/@nafaurbach

Tak hanya soal kesehatan, Nafa juga menaruh perhatian pada pendidikan karakter. Ia bahkan menggelar workshop pendidikan di pelosok desa sekaligus membagikan perlengkapan sekolah untuk anak-anak SD.

“bantuan tas sekolah buat anak anak sd di desa2, alat2 sekolah dr subsidi pribadi,” tuturnya.

6. Menyalurkan Bantuan Air Bersih saat Kemarau

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan © Instagram

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan
© Instagram/@nafaurbach

Krisis air bersih di Jawa Tengah membuat Nafa turun tangan secara langsung. Ia menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa terdampak dengan dana pribadinya.

“aku terus memberikan bantuan air bersih ke desa2,” ucapnya.

“nah dr sinilah yag namanya subsiidi pribadi langsung aku lakukan,” tambah Nafa.

7. Upaya Bangun Sumur Bor dan Permintaan Maaf

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan © Instagram

Klarifikasi Nafa Urbach usai bela kenaikan tunjangan
© Instagram/@nafaurbach

Selain bantuan darurat, Nafa juga masih berusaha merealisasikan pembangunan sumur bor di wilayah yang rawan kekeringan. Ia pun meminta maaf jika pernyataannya sebelumnya melukai perasaan publik.

“guys maafin aku yah klo statement aku melukai kalian,” ujarnya.

Di akhir klarifikasinya, Nafa kembali menekankan bahwa semua langkah yang ia ambil selalu ditujukan untuk kepentingan masyarakat. Ia ingin memastikan kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya bisa terbalas dengan kerja nyata.