11 Pesona Fani MasterChef, jualan masakan sendiri sambil sekolah

Brilio.net - Di tengah banyaknya ajang kompetisi menyanyi, MasterChef Indonesia seakan hadir sebagai pembeda. Kompetisi memasak yang kini memasuki season kelima ini menjadi hiburan tersendiri bagi para pecinta masak. Nggak cuma yang doyan masak saja, namun yang nggak bisa masak sekalipun rela mantengin TV untuk menonton acara ini.

Selain komentar dan kritikan para juri yang menjadi sorotan, tentu saja sosok peserta juga menjadi topik pembicaraan sana-sini. Nggak melulu soal masakannya, tapi pesona yang ditunjukkan oleh para peserta ini juga tak kalah menarik perhatian. Salah satu peserta yang punya kisah menarik adalah Stefani Horison.

Cewek yang di MasterChef Indonesia sering dipanggil Fani merupakan peserta asal Sampit, Kalimantan Tengah. Ternyata kegemaran masak yang dimiliki cewek ini sudah ada sejak lama. Bahkan semasa kuliahnya dulu, cewek berambut cokelat ini sering menjual masakannya sendiri di kampus.

Masih penasaran dengan sosok Fani MasterChef? Nah, berikut ini deretan potret berserta fakta-fakta lainnya seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Selasa (9/4).

1. Peserta MasterChef datang dari berbagai daerah di Indonesia. Fani datang ke Jakarta mewakili Kalimantan Tengah.

2. Ia sudah melalui banyak rintangan hingga sampai sekarang. Mulai dari audisi, bootcamp sampai galeri.

3. Ternyata passion memasak sudah dimiliki Fani sejak masih sekolah.

4. Kegemaran itu berlanjut sampai kuliah.

5. Fani bahkan menjual masakannya sendiri di kampus.

6. Tak disangka karena hobinya itulah yang kini membawanya berjuang di kompetisi masak terbesar di dunia.

7. Di MasterChef Fani menemukan seorang sahabat.

8. Keduanya sering menghabiskan waktu bersama bahkan sempat berjuang bersama dalam satu tim.

9. Pada beberapa episode, Fani juga pernah merasakan kritikan pedas dari ketiga juri MasterChef.

10. Cewek berambut cokelat ini pun pernah beberapa kali masuk pressure test dan elimination test karena masakannya dinilai kurang memuaskan.

11. Namun hingga kini terbukti kemampuan masaknya masih menyelamatkan eksistensinya di kompetisi ini.