Brilio.net - Facebook resmi mengubah nama perusahaan menjadi Meta pada akhir Oktober lalu. Walaupun berubah nama, Mark Zuckerberg tetap memimpin perusahaan induk Meta Platform Inc. sebagai CEO yang menaungi Facebook, Whatsapp, dan Instagram.

Mark Zuckerberg kemudian terus memberi kabar tentang berbagai inovasi yang akan dilakukannya bersama Meta. Kali ini Facebook tidak hanya fokus pada pengembangan software, namun juga pada pembuatan hardware. Meta juga baru saja mengumumkan akan mengembangkan teknologi kulit sintetis untuk mendekatkan robot dan manusia.

Mau tahu apa saja inovasi terbaru dari pengganti Facebook ini? Simak faktanya yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (5/11).

1. Metaverse.

Langkah Facebook mengubah nama menjadi Meta bukan semata-mata untuk rebranding sebagai platform media sosial, tetapi untuk mengembangkan jagad maya baru yang disebut dengan metaverse.

Pada dasarnya, metaverse adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lain.

"Namun seiring berjalannya waktu, saya harap kami dikenal sebagai perusahaan metaverse," ujar Mark Zuckerberg yang dilansir dari The Verge.

2. Kembangkan kulit sintetis.

Meta juga mengumumkan akan mengembangkan kulit sintesis ultra-tipis untuk robot yang memungkinkan mereka dapat merasakan objek seperti kulit manusia.

Ini merupakan salah satu bagian besar dari visi Mark Zuckerberg untuk membuat Android yang hidup dalam membangun metaverse-nya. Kulit tersebut akan ditambahkan ke jari robot yang memungkinkan mesin untuk dapat merasakan. Inovasi ini memiliki ketebalan hingga 3 milimeter dan dapat digunakan untuk lebih dari 50.000 interaksi.

Dari sebuah video 36 detik yang diperlihatkan di laman Facebook Mark Zuckerberg, tangan yang digunakan dengan ReSkin mampu memegang dan meletakkan bluberi sebagai objek dengan hati-hati. Sedangkan tangan yang tidak menggunakan ReSkin justru memegang bluberi secara kasar dan hampir memeras beri tersebut.

"Ini membawa kita selangkah lebih dekat ke objek virtual realistis dan interaksi fisik di metaverse," kata Mark Zuckerberg di laman Facebook-nya.

3. Akan luncurkan smartwatch.

Meta sedang mempersiapkan peluncuran jam tangan. Smartwatch ini merupakan perangkat wearable pertamanya. Smartwatch ini akan memiliki casing stainless steel dan tali yang dapat dilepas. Selain itu, smartwatch Meta juga memiliki kemampuan untuk mendownload foto dan video yang diambil dengan jam pintar ini ke smartphone. Walau belum ada pernyataan pasti tentang tanggal peluncurannya, tetapi smartwatch Meta direncanakan akan rilis pada 2022 mendatang.

Dikutip dari Techcrunch, Kamis (4/11), gambar smartwatch Meta ini ditemukan di dalam aplikasi perusahaan yang dipakai untuk mengontrol kacamata AR Ray-Ban Stories.

4. Luncurkan program bimbingan pengecekan fakta.

Facebook meluncurkan program baru untuk mengurangi penyebaran disinformasi dan hoaks secara online. Facebook terus menjadi perhatian sejumlah pihak karena dituding tidak serius mengatasi penyebaran disinformasi dan hoaks. Peluncuran program untuk mengurangi disinformasi ini berkaitan dengan berbagai kasus kebocoran data dan pengecekan fakta.

Mengurangi penyebaran informasi yang salah adalah tantangan yang tidak dapat diatasi oleh satu organisasi saja. Bahkan dana yang dialokasikan untuk pengecekan fakta yang menjadi program Meta ini mencapai USD 450 ribu.

Sebagaimana pernyataan Meta yang dikutip dari Socialmediatoday.com, "Kemitraan yang kuat dengan pakar materi pelajaran dan berbagai informasi tentang praktik terbaik memainkan peran besar dalam mengatasi kesalahan informasi secara efektif. Itulah sebabnya, sebagai bagian dari program bimbingan global ini, IFCN akan memilih 6 pakar industri pengecekan fakta untuk menjadi mentor hingga 30 organisasi dalam program pengecekan fakta pihak ketiga Meta."

5. Hapus teknologi kenali wajah di Facebook.

Layanan Facebook yang mengandalkan sistem pengenalan wajah akan dihapus dalam beberapa minggu mendatang. Fitur yang telah ada sejak tahun 2010 ini akan dihapus demi mencegah penipuan dan peniruan identitas yang tersebar di Facebook.

Hal ini disampaikan langsung di blog resmi Meta. "Dalam beberapa minggu mendatang, kami akan mematikan sistem pengenalan wajah di Facebook sebagai bagian dari langkah seluruh perusahaan untuk membatasi penggunaan pengenalan wajah dalam produk kami," kata Jerome Pesenti selaku VP Artificial Intelligence Facebook.