4. Gangguan genetik.

Beberapa gangguan genetik dapat menyebabkan anemia pada remaja, seperti thalasemia atau anemia sel sabit. Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dan mempengaruhi produksi hemoglobin, sedangkan anemia sel sabit adalah kondisi di mana sel darah merah memiliki bentuk tidak normal dan mudah pecah.

5. Penyakit kronis.

Penyakit kronis seperti penyakit ginjal, penyakit hati, atau gangguan sistem imun dapat menyebabkan anemia pada remaja. Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi produksi sel darah merah atau mempercepat kerusakan sel darah merah.

6. Kehilangan darah yang berlebihan.

Kehilangan darah yang berlebihan akibat cedera, operasi atau menstruasi yang berat dapat menyebabkan anemia pada remaja. Remaja perempuan sering mengalami anemia karena menstruasi yang berkepanjangan dan berat.

7. Gangguan autoimun.

Gangguan autoimun seperti lupus eritematosus sistemik atau penyakit Coeliac dapat menyebabkan anemia pada remaja. Gangguan autoimun dapat merusak sel-sel darah merah atau mengganggu produksi sel darah merah.

Penting untuk mengidentifikasi penyebab anemia pada remaja agar dapat mengambil tindakan yang tepat. Jika remaja mengalami gejala seperti kelelahan yang berlebihan, sesak nafas, pucat, atau denyut jantung cepat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang sesuai.

Cara mengatasi anemia pada remaja

Penyebab anemia pada remaja © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Anemia pada remaja dapat diatasi dengan berbagai cara, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan anemia. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi anemia pada remaja:

1. Asupan nutrisi yang seimbang.

- Zat besi.

Memperkaya makanan dengan sumber zat besi seperti daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau gelap. Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C (jeruk, tomat, brokoli) juga membantu penyerapan zat besi.

- Vitamin B12.

Apabila kamu menerapkan pola makan vegetarian atau vegan harus memerhatikan asupan vitamin B12. Vitamin ini dapat memilih makanan yang diperkaya dengan vitamin B12, seperti susu nabati atau menggunakan suplemen vitamin B12 yang direkomendasikan oleh dokter.

- Folat.

Makan makanan kaya folat seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian. Remaja perempuan yang hamil atau berencana hamil disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat yang direkomendasikan oleh dokter.

2. Suplemen zat besi dan vitamin.

- Jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, dokter dapat merekomendasikan suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen, karena dosis yang tepat dan pemantauan diperlukan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

- Suplemen vitamin B12 atau asam folat juga dapat direkomendasikan jika kekurangan tersebut menjadi penyebab anemia pada remaja.

3. Perbaikan pola makan.

- Mengonsumsi makanan dengan kualitas nutrisi yang baik dan seimbang. Menghindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan manis yang berlebihan.

- Menjaga kecukupan kalori dan protein dalam diet, terutama jika remaja mengalami kehilangan berat badan yang signifikan.

4. Pemulihan kehilangan darah.

Jika anemia disebabkan oleh kehilangan darah yang berlebihan, seperti menstruasi yang berat atau perdarahan lainnya, perlu diatasi dengan mengobati penyebabnya. Penggunaan kontrasepsi hormonal atau pemberian suplemen besi selama menstruasi berat dapat membantu mengatasi anemia pada remaja perempuan.

5. Penanganan kondisi penyakit yang mendasari.

Jika anemia disebabkan oleh penyakit kronis atau gangguan autoimun, penanganan kondisi yang mendasar harus berdasarkan pada anjuran dokter. Kamu bisa melakukan pemeriksaan untuk mencegah terjadi anemia ini.

6. Istirahat dan gaya hidup sehat.

Memberikan cukup waktu istirahat dan tidur yang berkualitas untuk memulihkan energi dan meningkatkan kualitas hidup remaja dengan anemia. Jangan lupa juga untuk mengimbanginya dengan olahraga teratur.