Brilio.net - Kata sambung dalam bahasa Indonesia, yang juga dikenal sebagai konjungsi, adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Fungsi utama dari kata sambung adalah untuk menciptakan alur yang lancar dan terstruktur dalam tulisan atau percakapan. Contoh kata sambung yang sering digunakan antara lain adalah “dan”, “atau”, “tetapi”, “karena”, “jika”, dan "meskipun".

Setiap jenis kata sambung memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dalam kalimat. Misalnya, “dan” digunakan untuk menambah informasi, “tetapi” untuk menunjukkan kontras, dan “karena” untuk menyatakan sebab-akibat. Pemahaman yang baik tentang kata sambung akan membantu dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan tepat dan sesuai kaidah tata bahasa.

Dalam penggunaannya, kata sambung memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahami hubungan antara dua bagian kalimat. Hubungan ini bisa berupa sebab-akibat, alternatif, kontras, waktu, dan lain-lain. Oleh karena itu, kata sambung sangat penting dalam pembuatan kalimat yang koheren dan koherensi dalam paragraf atau wacana.

Ada beberapa jenis kata sambung dalam bahasa Indonesia, seperti kata sambung koordinatif yang menghubungkan dua elemen setara, kata sambung subordinatif yang menghubungkan elemen yang tidak setara, dan kata sambung korelatif yang digunakan dalam pasangan. Memahami berbagai jenis kata sambung dan cara penggunaannya akan sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia.

Berikut ulasan lengkapnya mengenai kata sambung dan contohnya yang bisa kamu pahami dengan muda, sebagaimana brilio.net himpun dari berbagai sumber, Rabu (10/4).